MAKALAH
ANGGARAN
TENAGA KERJA
Disusun Oleh :
Nadiya
Nuramaliya ( 141403015 )
Dosen Pengampu :
Alip
Toto Handoko, SE., MM
PROGRAM
STUDI EKONOMI DAN BISNIS SYARIAH
SEMESTER
V
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA
(STAIBN) TEGAL
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada
setiap perusahaan tentu ada tenaga kerjanya untuk melakukan semua aktifitas
produksinya. Buruh atau tenaga kerja, merupakan salah satu factor produksi yang
utama dan selalu ada dalam perusahaan, meskipun pada perusahaan tersebut sudah
digunakan mesin-mesin. Mesin yang bekerja dalam perusahaan tentu saja perlu
ditangani oleh tenaga manusia, meskipun mesin-mesin zaman sekarang sudah banyak
yang bersifat otomatis, dan untuk itu perusahaan mengeluarkan biaya tenaga
kerja untuk keperluan buruh atau sebagai balas jasa yang diterima tenaga kerja.
Untuk membiayai tenaga kerja dan untuk mengefisienkan waktu dan biaya
perusahaan maka sudah seharusnya perusahaan menghitung biaya tenaga kerja agar
tidak dalam proses produksinya optimal.
Biaya
ini harus sudah dihitung sebelum perusahaan melakukan aktifitas
produksinya dan biaya seperti ini sering disebut dengan Anggaran Tenaga Kerja
Perusahaan. Perhitungan anggaran biaya perusahaan ini sangat bermanfaat sekali
bagi perusahaan karena untuk mengoptimalisasikan dari segi biaya yang
dikeluarkan perusahaan juga akan berdampak pada segi harga jual ke pasaran.
B.
Perumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dirumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut :
1.
Apa
saja hal-hal yang perlu diperhitungkan dalam perencanaan tenaga kerja?
2.
Bagaimana persiapan-persiapan dalam
penyusunan anggaran tenaga kerja?
3.
Apa fungsi perencanaan dan pengawasan
dari anggaran tenaga kerja?
4.
Contoh kasus penyusunan anggaran tenaga
kerja
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan tenaga kerja
Hal-hal yang perlu diperhitungkan dalam perencanaan
tenaga kerja antara lain adalah :
1.
Kebutuhan tenaga kerja
2.
Pencarian atau penarikan tenaga kerja
3.
Latihan bagi tenaga kerja baru
4.
Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi
para tenaga kerja
5.
Gaji dan upah yang harus diterima oleh
tenaga kerja
6.
Pengawasan tenaga kerja
Seleksi tenaga kerja baru dilakukan dengan berbagai cara.
Selain diadakan ujian tertulis dan lisan, juga diadakan psychotest; untuk mengetahui secara lebih pasti siapa yang paling
cocok untuk bidang pekerjaan yang tersedia. Tujuan seleksi tenaga kerja bukan
untuk mencari orang-orang yang berpengalaman, melainkan mencari orang-orang
yang cocok dan mempunyai potensi untuk berkembang. Tenaga kerja yang sudah
berpengalaman selain mahal “harga”nya juga ada kemungkinan bahwa pengalaman
yang dimiliki justru tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada. Tenaga kerja yang
memperoleh pengalaman dari pekerjaan merupakan suatu “aktiva” bagi perusahaan.
Kesalahan para pimpinan dalam hal tenaga kerja akan
mengakibatkan pengaruh terhadap harga barang yang dihasilkan, sehingga
berpengaruh pula terhadap posisi perusahaan dalam persaingan.
Jenis Tenaga Kerja
Untuk kepentingan penyusunan anggaran dan penghitungan
harga pokok produk maka biasanya tenaga kerja dibagi menjadi :
1.
Tenaga kerja langsung
Tenaga
kerja langsung pengertiannya pada prinsipnya terbatas pada tenaga kerja di
pabrik yang secara langsung terlibat pada proses produksi dan biayanya
dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan.
Sifat-sifatnya
:
a.
Besar kecilnya biaya adalah berhubungan
langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
b.
Biaya yang dikeluarkan merupakan biaya
variabel.
c.
Kegiatannya langsung dapat dihubungkan
dengan produk akhir (terutama dalam penentuan harga pokok).
2.
Tenaga kerja tak langsung
Tenaga
kerja tak langsung pengertiannya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang
tidak terlibat secara langsung pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada
biaya overhead pabrik.
Sifat-sifatnya
:
a.
Besar kecilnya biaya adalah tidak berhubungan
langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
b.
Biaya yang dikeluarkan merupakan biaya
semi fixed atau semi variabel. Artinya biaya-biaya yang mengalami perubahan
tetapi tidak secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan produksi.
c.
Tempat bekerja dari tenaga kerja jenis
ini tidak harus selalu di dalam pabrik, tetapi dapat di luar pabrik.
B. Persiapan-persiapan dalam penyusunan
anggaran tenaga kerja
Sebelum menyusun anggaran tenaga kerja perlu ditentukan
terlebih dahulu dasar satuan utama yang digunakan untuk menghitungnya.
Kerapkali ditemui dalam praktek yakni satuan hitung atas dasar jam buruh langsung (Direct Labor Hour)
dan Biaya buruh langsung (Direct
Labor Cost). Dalam persiapan penyusunan anggaran ini terlebih dahulu dibuat Manning table.
Manning table, merupakan daftar kebutuhan tenaga kerja
yang menjelaskan:
1.
Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang
dibutuhkan
2.
Jumlah masing-masing jenis tenaga kerja
tersebut pada berbagai tingkat kegiatan
3.
Bagian-bagian yang membutuhkannya.
Manning table disusun sebagai hasil kerjanya langsung
masing-masing kepala bagian. Perkiraan ini dapat dilakukan dengan berdasarkan
judgment saja, tetapi dapat pula dengan berdasarkan pengalaman-pengalaman pada
waktu-waktu yang lalu, dengan berpedoman pada tingkat kegiatan perusahaan.
Setelah itu lalu dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang
yang dihasilkan atau masing-masing bagian tempat mereka bekerja. Jam buruh
langsung ini dapat dihitung dengan berbagai cara, diantaranya dengan analisa
gerak dan waktu.
Analisa gerak yaitu pengamatan terhadap gerakan-gerakan
yang dilakukan dalam rangka proses produksi satu jenis barang tertentu.
Sedangkan analisa waktu yaitu penghitungan terhadap waktu yang dibutuhkan untuk
setiap gerakan yang dilakukan dalam rangka proses produksi. Sebagai hasil
dilakukannya analisa gerak dan waktu ini akan diperoleh waktu standar yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit barang
tertentu, yang dinyatakan dengan DLH.
Setelah dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing
jenis barang, kemudian dibuat perkiraan tentang tingkat upah rata-rata (average
wage rate) untuk tahun anggaran yang bersangkutan. Cara yang termudah untuk
mencari tingkat upah rata-rata per orang per jam buruh langsung adalah dengan
membagi jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja langsung
dengan jumlah jam tenaga tenaga kerja langsung yang diperlukan.
C. Fungsi perencanaan dan pengawasan dari
anggaran tenaga kerja
Penyusunan secara baik dari Anggaran Tenaga Kerja dapat
mendatangkan beberapa manfaat bagi perusahaan, seperti:
1.
Penggunaan tenaga kerja secara lebih
efisien karena rencana yang matang
2.
Pengeluaran/biaya tenaga kerja dapat
direncanakan dan diatur secara lebih efisien
3.
Harga pokok barang dapat dihitung secara
tepat.
4.
Dipakai sebagai alat pengawasan biaya
tenaga kerja.
Pengawasan biaya tenaga kerja dapat dibantu dengan adanya
pendekatan yang baik terhadap para buruh, sehingga mereka dapat bekerja secara
stabil sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Pengawasan terhadap para
buruh (di pabrik) dapat diserahkan pada seorang mandor pengawas atau
supervisor. Seorang supervisor bertugas mengawasi dan melaporkan apa yang
dilakukan oleh para buruh yang menjadi tanggung jawabnya. Seorang supervisor
perlu membuat laporan yang bersifat harian atau bulanan.
D.
Kasus
Contoh :
PT “Kurcaci” yang memproduksi sepatu, sedang mempersiapkan penyusunan anggaran
tenaga kerja untuk tahun 2009. Data yang tersedia untuk keperluan tersebut
adalah sebagai berikut : Perkiraan Penjualan, untuk produk Sepatu Olah raga = 30.000
unit, Sepatu pantopel = 50.000 Unit, dan sepatu wanita = 20.000 unit,
persediaan awal untuk Sepatu Olah raga = 6.000 unit, Sepatu pantopel = 15.000
unit, dan sepatu wanita = 8.000 Unit, sementara persediaan akhir adalah Sepatu
olah raga = 8.000 unit, sepatu pantopel = 11.000 unit dan sepatu wanita =
10.000 unit. Standar jam kerja (DLH) antara lain :
Produk
|
Departemen A
|
Departemen B
|
Departemen C
|
Sepatu OR
|
2
|
1
|
4
|
S. Pantopel
|
2
|
2
|
2
|
S. Wanita
|
2
|
1
|
2
|
Upah kerja
per DLH antara lain : Departemen A Rp. 3000, Departemen B Rp. 5.000 dan
Departemen C Rp. 2.000.
Hitung
:
a.
Kuantitas produksi masing – masing
produk untuk tahun 2009
b.
Buat Anggaran jam kerja langsung untuk
tahun 2009
c.
Buat anggaran biaya tenaga kerja
langsung tahun 2009
d.
Jawab
A. Kuantitas
Produksi
|
Produk Sepatu
OR
|
Sepatu
Pantopel
|
Sepatu
Wanita
|
Penjualan
Persediaan Akhir
|
30.000
|
50.000
|
20.000
|
8.000
|
11.000
|
10.000
|
|
Tersedia
Persediaan Awal
Produksi
|
38.000
|
61.000
|
30.000
|
6.000
|
15.000
|
8.000
|
|
32.000
|
46.000
|
22.000
|
B. Anggaran Jam Kerja
Jenis
Produk
|
Produksi
|
Departemen A
|
Departemen B
|
Departemen C
|
Total
DLH
|
|||
Std
Jam
|
DLH
|
Std
Jam
|
DLH
|
Std
Jam
|
DLH
|
|
||
OR
|
32.000
|
2
|
64.000
|
1
|
32.000
|
4
|
128.000
|
224.000
|
Pant
|
46.000
|
2
|
92.000
|
2
|
92.000
|
2
|
138.000
|
322.000
|
Wanita
|
22.000
|
2
|
44.000
|
1
|
22.000
|
2
|
44.000
|
110.000
|
|
100.000
|
|
200.000
|
|
146.000
|
|
310.000
|
656.000
|
C. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Jenis
Produk
|
|
|
|
|
Total
biaya
|
|||||
DLH
|
Tkt.
Upah
|
Jml
|
DLH
|
Tk.
Upah
|
JML
|
DLH
|
Tkt
Upah
|
JML
|
|
|
S. OR
|
64000
|
3000
|
192000
|
32.000
|
5000
|
160000
|
128000
|
2000
|
256000
|
608000
|
S. Pant
|
92000
|
3000
|
276000
|
92.000
|
5000
|
460000
|
138000
|
2000
|
276000
|
1012000
|
S.Wan
|
44000
|
3000
|
132000
|
22.000
|
5000
|
110000
|
44000
|
2000
|
88000
|
33000
|
|
200000
|
|
600000
|
146.000
|
|
730000
|
31000
|
|
620000
|
195000
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tenaga kerja langsung pengertiannya pada prinsipnya
terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang secara langsung terlibat pada proses
produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang
dihasilkan. Tenaga
kerja tak langsung pengertiannya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang
tidak terlibat secara langsung pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada
biaya overhead pabrik.
Hal-hal yang perlu diperhitungkan dalam perencanaan tenaga kerja
antara lain adalah :
1.
Kebutuhan tenaga kerja
2.
Pencarian atau penarikan tenaga kerja
3.
Latihan bagi tenaga kerja baru
4.
Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi
para tenaga kerja
5.
Gaji dan upah yang harus diterima oleh
tenaga kerja
6.
Pengawasan tenaga kerja
Penyusunan secara baik dari Anggaran Tenaga Kerja dapat
mendatangkan beberapa manfaat bagi perusahaan, seperti:
1.
Penggunaan tenaga kerja secara lebih
efisien karena rencana yang matang
2.
Pengeluaran/biaya tenaga kerja dapat
direncanakan dan diatur secara lebih efisien
3.
Harga pokok barang dapat dihitung secara
tepat.
4.
Dipakai sebagai alat pengawasan biaya
tenaga kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar