Kamis, 02 Maret 2017

Makalah Mata Kuliah Anggaran Perusahaan


MAKALAH
ANGGARAN TENAGA KERJA




Disusun Oleh :
Nadiya Nuramaliya      ( 141403015 )

Dosen Pengampu :
Alip Toto Handoko, SE., MM




PROGRAM STUDI EKONOMI DAN BISNIS SYARIAH
SEMESTER V
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA
(STAIBN) TEGAL
TAHUN AKADEMIK 2016/2017

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pada setiap perusahaan tentu ada tenaga kerjanya untuk melakukan semua aktifitas produksinya. Buruh atau tenaga kerja, merupakan salah satu factor produksi yang utama dan selalu ada dalam perusahaan, meskipun pada perusahaan tersebut sudah digunakan mesin-mesin. Mesin yang bekerja dalam perusahaan tentu saja perlu ditangani oleh tenaga manusia, meskipun mesin-mesin zaman sekarang sudah banyak yang bersifat otomatis, dan untuk itu perusahaan mengeluarkan biaya tenaga kerja untuk keperluan buruh atau sebagai balas jasa yang diterima tenaga kerja. Untuk membiayai tenaga kerja dan untuk mengefisienkan waktu dan biaya perusahaan maka sudah seharusnya perusahaan menghitung biaya tenaga kerja agar tidak dalam proses produksinya optimal.
Biaya ini harus sudah  dihitung sebelum perusahaan melakukan aktifitas produksinya dan biaya seperti ini sering disebut dengan Anggaran Tenaga Kerja Perusahaan. Perhitungan anggaran biaya perusahaan ini sangat bermanfaat sekali bagi perusahaan karena untuk mengoptimalisasikan  dari segi biaya yang dikeluarkan perusahaan juga akan berdampak pada segi harga jual ke pasaran.

B.       Perumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1.         Apa saja hal-hal yang perlu diperhitungkan dalam perencanaan tenaga kerja?
2.         Bagaimana persiapan-persiapan dalam penyusunan anggaran tenaga kerja?
3.         Apa fungsi perencanaan dan pengawasan dari anggaran tenaga kerja?
4.         Contoh kasus penyusunan anggaran tenaga kerja

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Perencanaan tenaga kerja
Hal-hal yang perlu diperhitungkan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain adalah :
1.      Kebutuhan tenaga kerja
2.      Pencarian atau penarikan tenaga kerja
3.      Latihan bagi tenaga kerja baru
4.      Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja
5.      Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja
6.      Pengawasan tenaga kerja
Seleksi tenaga kerja baru dilakukan dengan berbagai cara. Selain diadakan ujian tertulis dan lisan, juga diadakan psychotest; untuk mengetahui secara lebih pasti siapa yang paling cocok untuk bidang pekerjaan yang tersedia. Tujuan seleksi tenaga kerja bukan untuk mencari orang-orang yang berpengalaman, melainkan mencari orang-orang yang cocok dan mempunyai potensi untuk berkembang. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman selain mahal “harga”nya juga ada kemungkinan bahwa pengalaman yang dimiliki justru tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada. Tenaga kerja yang memperoleh pengalaman dari pekerjaan merupakan suatu “aktiva” bagi perusahaan.
Kesalahan para pimpinan dalam hal tenaga kerja akan mengakibatkan pengaruh terhadap harga barang yang dihasilkan, sehingga berpengaruh pula terhadap posisi perusahaan dalam persaingan.
Jenis Tenaga Kerja
Untuk kepentingan penyusunan anggaran dan penghitungan harga pokok produk maka biasanya tenaga kerja dibagi menjadi :
1.    Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja langsung pengertiannya pada prinsipnya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang secara langsung terlibat pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan.
Sifat-sifatnya :
a.       Besar kecilnya biaya adalah berhubungan langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
b.      Biaya yang dikeluarkan merupakan biaya variabel.
c.       Kegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk akhir (terutama dalam penentuan harga pokok).
2.    Tenaga kerja tak langsung
Tenaga kerja tak langsung pengertiannya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang tidak terlibat secara langsung pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya overhead pabrik.
Sifat-sifatnya :
a.       Besar kecilnya biaya adalah tidak berhubungan langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
b.      Biaya yang dikeluarkan merupakan biaya semi fixed atau semi variabel. Artinya biaya-biaya yang mengalami perubahan tetapi tidak secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan produksi.
c.       Tempat bekerja dari tenaga kerja jenis ini tidak harus selalu di dalam pabrik, tetapi dapat di luar pabrik.

B.       Persiapan-persiapan dalam penyusunan anggaran tenaga kerja
Sebelum menyusun anggaran tenaga kerja perlu ditentukan terlebih dahulu dasar satuan utama yang digunakan untuk menghitungnya. Kerapkali ditemui dalam praktek yakni satuan hitung atas dasar jam buruh langsung (Direct Labor Hour) dan Biaya buruh langsung (Direct Labor Cost). Dalam persiapan penyusunan anggaran ini terlebih dahulu dibuat Manning table.
Manning table, merupakan daftar kebutuhan tenaga kerja yang menjelaskan:
1.      Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan
2.      Jumlah masing-masing jenis tenaga kerja tersebut pada berbagai tingkat kegiatan
3.      Bagian-bagian yang membutuhkannya.
Manning table disusun sebagai hasil kerjanya langsung masing-masing kepala bagian. Perkiraan ini dapat dilakukan dengan berdasarkan judgment saja, tetapi dapat pula dengan berdasarkan pengalaman-pengalaman pada waktu-waktu yang lalu, dengan berpedoman pada tingkat kegiatan perusahaan. Setelah itu lalu dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang yang dihasilkan atau masing-masing bagian tempat mereka bekerja. Jam buruh langsung ini dapat dihitung dengan berbagai cara, diantaranya dengan analisa gerak dan waktu.
Analisa gerak yaitu pengamatan terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan dalam rangka proses produksi satu jenis barang tertentu. Sedangkan analisa waktu yaitu penghitungan terhadap waktu yang dibutuhkan untuk setiap gerakan yang dilakukan dalam rangka proses produksi. Sebagai hasil dilakukannya analisa gerak dan waktu ini akan diperoleh waktu standar yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit barang tertentu, yang dinyatakan dengan DLH.
Setelah dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang, kemudian dibuat perkiraan tentang tingkat upah rata-rata (average wage rate) untuk tahun anggaran yang bersangkutan. Cara yang termudah untuk mencari tingkat upah rata-rata per orang per jam buruh langsung adalah dengan membagi jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja langsung dengan jumlah jam tenaga tenaga kerja langsung yang diperlukan.

C.      Fungsi perencanaan dan pengawasan dari anggaran  tenaga kerja
Penyusunan secara baik dari Anggaran Tenaga Kerja dapat mendatangkan beberapa manfaat bagi perusahaan, seperti:
1.      Penggunaan tenaga kerja secara lebih efisien karena rencana yang matang
2.      Pengeluaran/biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efisien
3.      Harga pokok barang dapat dihitung secara tepat.
4.      Dipakai sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja.
Pengawasan biaya tenaga kerja dapat dibantu dengan adanya pendekatan yang baik terhadap para buruh, sehingga mereka dapat bekerja secara stabil sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Pengawasan terhadap para buruh (di pabrik) dapat diserahkan pada seorang mandor pengawas atau supervisor. Seorang supervisor bertugas mengawasi dan melaporkan apa yang dilakukan oleh para buruh yang menjadi tanggung jawabnya. Seorang supervisor perlu membuat laporan yang bersifat harian atau bulanan.

D.      Kasus
Contoh : PT “Kurcaci” yang memproduksi sepatu, sedang mempersiapkan penyusunan anggaran tenaga kerja untuk tahun 2009. Data yang tersedia untuk keperluan tersebut adalah sebagai berikut : Perkiraan Penjualan, untuk produk Sepatu Olah raga = 30.000 unit, Sepatu pantopel = 50.000 Unit, dan sepatu wanita = 20.000 unit, persediaan awal untuk Sepatu Olah raga = 6.000 unit, Sepatu pantopel = 15.000 unit, dan sepatu wanita = 8.000 Unit, sementara persediaan akhir adalah Sepatu olah raga = 8.000 unit, sepatu pantopel = 11.000 unit dan sepatu wanita = 10.000 unit. Standar jam kerja (DLH) antara lain :
Produk
Departemen A
Departemen B
Departemen C
Sepatu OR
2
1
4
S. Pantopel
2
2
2
S. Wanita
2
1
2
Upah kerja per DLH antara lain : Departemen A Rp. 3000, Departemen B Rp. 5.000 dan Departemen C Rp. 2.000.
Hitung :
a.         Kuantitas produksi masing – masing produk untuk tahun 2009
b.         Buat Anggaran jam kerja langsung untuk tahun 2009
c.         Buat anggaran biaya tenaga kerja langsung tahun 2009
d.        Jawab
A. Kuantitas Produksi

Produk Sepatu OR
Sepatu
Pantopel
Sepatu Wanita
Penjualan
Persediaan Akhir
30.000
50.000
20.000
8.000
11.000
10.000
Tersedia
Persediaan Awal
Produksi
38.000
61.000
30.000
6.000
15.000
8.000
32.000
46.000
22.000

B. Anggaran Jam Kerja
Jenis Produk
Produksi
Departemen A
Departemen B
Departemen C
Total DLH
Std Jam
DLH
Std Jam
DLH
Std Jam
DLH

OR
32.000
2
64.000
1
32.000
4
128.000
224.000
Pant
46.000
2
92.000
2
92.000
2
138.000
322.000
Wanita
22.000
2
44.000
1
22.000
2
44.000
110.000

100.000

200.000

146.000

310.000
656.000

C. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Jenis
Produk




Total biaya
DLH
Tkt. Upah
Jml
DLH
Tk. Upah
JML
DLH
Tkt Upah
JML

S. OR
64000
3000
192000
32.000
5000
160000
128000
2000
256000
608000
S. Pant
92000
3000
276000
92.000
5000
460000
138000
2000
276000
1012000
S.Wan
44000
3000
132000
22.000
5000
110000
44000
2000
88000
33000

200000

600000
146.000

730000
31000

620000
195000


BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Tenaga kerja langsung pengertiannya pada prinsipnya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang secara langsung terlibat pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan. Tenaga kerja tak langsung pengertiannya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang tidak terlibat secara langsung pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya overhead pabrik.
Hal-hal yang perlu diperhitungkan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain adalah :
1.      Kebutuhan tenaga kerja
2.      Pencarian atau penarikan tenaga kerja
3.      Latihan bagi tenaga kerja baru
4.      Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja
5.      Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja
6.      Pengawasan tenaga kerja
Penyusunan secara baik dari Anggaran Tenaga Kerja dapat mendatangkan beberapa manfaat bagi perusahaan, seperti:
1.    Penggunaan tenaga kerja secara lebih efisien karena rencana yang matang
2.    Pengeluaran/biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efisien
3.    Harga pokok barang dapat dihitung secara tepat.
4.    Dipakai sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja.

Tidak ada komentar: