Sabtu, 11 Maret 2017

IAD, ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA



MAKALAH
ILMU ALAM DASAR (IAD)
Tentang
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA













Dosen Pengampu :
SARJA, S.Sos., MM.

Disusun Oleh:
1.             ALAIKA AL CHASBY    (141403003)
2.             KHOERUNNISA              (141403010)   
3.             MASTUROH                     (141403012)
4.             SITI MUTHOHAROH      (141403019)

SEMESTER 6
EKONOMI DAN BISNIS SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA (STAIBN) TEGAL
2017

BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
       Pertama-tama latar belakang penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ilmu Kealamiahan Dasar. Selain alasan tersebut, makalah ini juga menjabarkan tentang konsep IAD dalam kehidupan bermasyarakat itu sendiri dan juga menyangkut Alam Pikir Manusia dan Perkembangannya yang termasuk dalam IAD.
       Ilmu Kealamiahan Dasar (IAD) sangat bersangkutan dengan kehidupan manusia itu sendiri karena kita sebagai manusia tidak akan bisa lepas dari alam. Alam pikir manusia juga membantu dalam pembentukan Ilmu kealamiahan dasar yang sudah tercipta sebelum manusia hidup.
B.     Maksud dan Tujuan
       Makalah ini bertujuan untuk menjabarkan konsep IAD dalam kehidupan manusia dan pola pikir manusia itu sendiri terhadap alam yang ditinggalinya dan menggalinya menjadi suatu konsep Ilmu.
       Makalah ini juga menjelaskan Ilmu Kealamiahan dasar juga membentuk sub Ilmu seperti Ilmu pengetahuan alam, dsb. Dan bagaimana alam ini berabad-abad lalu dan emnurut mitos-mitos yang berkembang dalam masyarakat yang mempunyai alam pikir berbeda-beda sebagai manusia. Dan menjelaskan bagaimana alam pikir manusia dan perkembangannya.
C.     Rumusan Masalah
1.        Apakah yang dimaksud dengan alam pikir manusia ?
2.        Hakekat manusia dan sifat keingintahuannya ?
3.        Perkembangan Alam Pikiran Manusia ?
4.        Sejarah Pengetahuan yang di Peroleh Manusia
D.    Metode Penulisan
            Dalam penulisan makalah ini penulis mengambil metode browsing internet : Yaitu metode yang menggunakan media internet untuk pengumpulan bahan-bahan yang dapat melengkapi isi makalah ini.


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Konsep Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
1.         Manusia yang Bersifat Unik
          Sebagimana mahluk hidup lainnya manusia memiliki kemiripan baik secara morfologis maupun anatomis termasuk mekanisme organis yang secara signifikan memiliki kesamaan proses biologis, seperti kebutuhan makan/minum (nutrisi), kebutuhan bernapas (respirasi), berkembang biak (reprodukksi), menerima rangsang (iritabilitasi), bergerak dan lain-lain yang merupakan ciri-ciri mahluk hidup (biotis). Tetapi dibanding mahluk lain, manusia memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh mahluk lainnya yakni rasa ingin tahuannya (kutriositas) mengalami perkembangan yang signifikan yaitu apa yang disebut dengan daya fikir (budi daya).
Ciri-ciri manusia :
a.              Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya
b.              Mengadakan metabolisme atau pertukaran zat, (ada yang masuk dan keluar)
c.              Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar
d.             Memiliki potensi untuk berkembang biak
e.              Tumbuh dan bergerak
f.               Berinteraksi dengan lingkungannnya
g.              Sampai pada saatnya mengalami kematiian
          Manusia adalah makhluk yang lemah dibanding makhluk lain namun dengan akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ilmu pengetahuan dan  teknologi manusia dapat hidup dengan lebih baik lagi. Akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat itulah sifat unik dari manusia.
2.         Kuriositas atau Rasa Ingin Tahu dan Akal Budi
          Rasa ingin tahu makhluk lain lebih didasarkan oleh naluri (instinct) /idle curiosity naluri ini didasarkan pada upaya mempertahankan kelestaraian hidup dan sifatnya tetap sepanjang zaman. Manusia juga mempunyai naluri seperti tumbuhan dan hewan tetapi ia mempunyai akal budi yang terus berkembang serta rasa ingin tahu yang tidak terpuaskan.
Sesuatu masalah yang telah dapat dipecahkan maka akan timbul masalah lain yang menunggu pemecahannya, manusia setelah tahu apanya maka ingin tahu bagimana dan mengapa. Contoh: tempat tinggal manusia purba sampai manusia modern, contoh lain seperti penyakit setelah ditemukan obat suatu penyakit ada penyakit lain lagi yang dicoba untuk dicari obatnya (HIV/AIDS).
3.         Perkembangan sifat dan pemikiran manusia
          Sifat ingin tahu manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur dan waktu dimana manusia tersebut hidup. Pada zaman pra sejarah manuia hidup dari berburu dan berladang berpindah dari satu tempat ketempat yang lain, kemudian meningkat menjadi petani dan peternak  yang menetap. Ada dua macam  perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam pikir manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga dewasa ini. Berikut ini, pengelompokkan perkembangan kecerdasan manusia berdasakn usia dari bayi hingga dewasa.
a.    Masa bayi (0-2 Tahun)
     Menurut psikologi disebut juga sebagai priode sensomotorik. Pada periode ini, perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat. Ia mulai belajar makan, berjalan, berbicara, dan mengikat diri pada orang lain. Dengan gerakan-gerakan anggota tubuhnya, ia belajar memadukan keterangan-keterangan melaui semua alat indranya.
b.   Masa kanak-kanak (3-5 Tahun)
          Masa kanak-kanak disebut sebagai periode pra-operasional, dengan kisaran usia 2-7 tahun. Pada periode ini, dorongan keingintahuannya sangat besar, sehingga banyak yang menyebut masa ini sebagai masa bertanya. Apalagi pada masa ini si anak sudah memiliki keterampilan berbahasa lisan. Namun, pada masa ini pengungkapannya sering menggunakan lambing-lambang, seperti bermain mobil dengan garasinya menggunakan kotak kosong.
c.    Masa usia sekolah (6-12 tahun)
            Masa ini disebut juga sebagai periode operasinal nyata dengan kisaran usia 7-11 Tahun. Pada periode ini anak sangat aktif, ditandai dngan perkemabngan fisik, dan motorik yang baik. Para ahli psikologi menyebut juga masa ini sebagai “masa tenang,karena proses perkembangan emosional si anak telah mendapatkan kepuasan maksimal sesuai dengan kemapuan individu. Perolehan pengtahuannya masih dengan induksi (pengamatan dan percobaan), walau sudah dimulai dengan menggunakan penalaran dan logika.

d.   Masa remaja (13-20 tahun)
            Masa remaja disebut juga periode oprasional formal (11-15tahun). Periode ini merupakan masa pertentangan (konflik), baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang dewasa. Mereka berusaha mengekspresikan dirinya sebagai orang dewasa, secara fisik, mental, dan emosional belum mampu menggunakan nalar serta berhipotesis.
e.    Masa dewasa ( > 20 Tahun)
            Masa dewasa ini ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri. Mereka mampu mengendalikan perilakunya dengan baik, menempatkan dirinya sebagai anggota dalam kelompok serta merupakan individu yang bertanggung jawab.
4.    Lahirnya Ilmu Alamiah
          Panca indera akan memberikan tanggapan terhadap semua rangsangan dimana tanggapan itu menjadi suatu pengalaman. Pengalaman yang diperoleh terakumulasi oleh karena adanya kuriositas manusia. Pengalaman merupakan salah satu terbentuknya pengetahuan, yakni kumpulan fakta-fakta. Pengalaman akan bertambah terus seiring berkembangnya manusia dan mewariskan kepada generasi-generasi  berikutnya. Pertambahan pengetahuan  didorong olehpertama untuk memuaskan diri, yang bersifat non praktis atau teoritis guna memenuhi kuriositas dan memahami hakekat alam dan isinya kedua, dorongan praktis yang memanfaatkan pengetahuan itu untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi. Dorongan pertama melahirkanIlmu Pengetahuan Murni (Pure Science) sedang dorongan kedua menuju Ilmu Pengetahuan Terapan (Aplied Science).
          Sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa pengetahuan didapat dengan berbagai pendekatan seperti halnya pengetahuan berupa mitos atau legenda menggunakan pendekatan kepercayaan yakni kebenarannya hanya atas dasar percaya maka pendekatan pengetahuan semacam ini bersifat irrasional, begitu pula pengetahuan yang sifatnya falsafi pendekatan kebenarannya hanya mengandalkan nalar = akal = rasio belaka maka dikenalah pendekatan pengetahuan rasional sehingga muncullah persepsi paham kebenaran irrasionalime dan rasionalisme.
          Ilmu alamiah sebagai hasil perkembangan pola pikir manusia yang terakumulasi dari hasil pengamatan dan pengalaman telah mendorong manusia untuk melahirkan pendekatan kebenaran yang tidak hanya mengandalkan kemampuan rasio belaka, dorongan tersebut setidaknya terdiri dari dua sisi : yakni dorongan pertama adalah dorongan untuk memuaskan diri sendiri yang sifatnya non praktis atau teritis guna memenuhi kuriositas dan memahami tentang hakikat alam semesta dan segala isinya, yang selanjutnya melahirkan pure science (Ilmu pengetahuan murni). Sementara dorongan yang ke-dua adalah dorongan yang sifatnya praktis, dimana ilmu pengetahuan dimanfaatkan untuk meningkatkan tarap hidup yang lebih tinggi, dan selanjutnya disebut dengan Applied science ( Ilmu pengetahuan terapan/teknologi).
          Kapan ilmu pengetahuan (sains) lahir ? secara waktu mungkin sulit untuk ditetapkan tetapi yang jelas sesuatu dinyatakan pengetahuan sains adalah apabila pendekatan kebenaran tertumpu pada rational approach and empiric approach yakni kebenaran yang secara rasional dapat dimengerti dan difahami serta dibuktikan secara fakta dan menggunakan peralatan ilmiah. Pendekatan senacam itu sebenarnya sudah dilakukan pada masa filosuf muslim di Persia dengan bukti munculnya ilmu-ilmu terapan seperti ilmu perbintangan, ilmu kimia dan ilmu kedokteran, tetapi kebenaran ini tidak deklarasikan oleh ilmuwan barat, mereka mengklaim bahwa kelahiran ilmu pengetahuan sains (ilmiah) adalah setelah ditemukannya teropong bintang (sekalipun sejak masa filsafat muslim teleskop sudah ada) yang mampu membuktikan kebenaran teori Heliosentris Copernicus. Memang sejak penemuan teleskop telah banyak membantu para ilmuan untuk dapat membuktikan secara empiric terhadap konsep-konsepnya.
          Berikut ini dijelaskan beberapa ilmuan yang telah menancapkan tonggak sejarah perkembangan ilmiah : Nikolas Copernicus (1473 – 1543 M) Ia seorang astronom, matematika dan pengobatan, Tulisannya yang terkenal dan merombak pandangan Yunani yang berjudul De Revolutionibus Orbium Caelestium ( Peredaran alam semesta) buku ini ditulis pada tahun 1507 M tetapi tidak segera dideklarasikan karena konsepnya bertentangan dengan konsep lama yang sudah mendapat justifikasi dari penguasa. Pokok-pokok ajarannya sebagai berikut :
-         Matahari adalah pusat dari system solar, dimana system itu bumi adalah salah satu planet diantara planet-planet lain yang beredar mengelilingi matahari.
-         Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari.
-         Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibatkan adanya siang dan malam dan pandangan gerakan bintang-bintang.
-         Pengikut Copernicus adalah Bruno (1548 – 1600 M) memperoleh kesimpulan lebih jauh lagi, yaitu ;
o  Jagat raya ini tidak ada batasnya
o  Bintang-bintang tersebar di seluruh jagat raya. Karena keberaniaannya mendeklarasikan pendapatnya yang bertentangan dengan keyakinan penguasa pada itu maka Bruno dianggap sebagai orang yang kemasukan setan (kesurupan) dan dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup hingga mati.
-              Ahli astronomi lainnya dalah Johannes Kepler (1571 – 1630 M ) Pokok-pokok pikirannya adalah:
o  Planet-planet beredar mengelilingi matahari pada suatu garis edar yang berbentuk elips dengan suatu focus apabila ditarik garis imajinasi dari planet ke matahari dan sementara itu ia bergerak menurut garis edarnya, maka luas bidang yang ditempuh pada jangka waktu yang sama adalah sama.
o  Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet mengelilingi matahari secara penuh adalah sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet itu terhadap matahari.
-              Konsep-konsep diatas dibenarkan oleh Galileo Galilei (1564 –1642 M) dengan menggunakan teleskopnya yang terbesar mampu melihat tatasurya dan mengumumkan hasil penemuannya bahwa teori Geosentri dianggap salah dan yang benar adalah teori Heliosentris sebagaimana dikemukakan oleh Copernicus dan Kepler sekalipun bertentangan dengan pendapat penguasa yang mempertahan teori geosentris dan menganggap suci bumi dan menjadi pusat tata surya sebagai tempat singgasana para raja.
5.     Kriteria Alamiah
Suatu pengetahuan dinyatakan ilmiah apabila dapat memenuhi kriteria sebagai berikut :
·  Sistematis, Berobjek, Bermetoda dan Universal
               Kebenaran pengetahuan ilmiah harus bersifat sistematis yakni bertautan dan meiliki hubungan kebanaran yang saling mendukung dengan pengetahuan lainnya (tidak berdiri sendiri) dan memiliki langkah yang tersusun dalam menemukannya, disamping itu kajian ilmu harus memiliki objek yang jelas karena pada hakekatnya pengetahuan ilmiah itu adalah bertujuan dalam justifikasi objek melalui metoda ilmiah (scientific methode) yang operasional terarah dan terukur dan mengandung fakta kongkrit sehingga menghasilkan kebenaran yang bersifat universal yakni berlaku secara menyuluruh.
               Perlu dikemukakan pula bahwa disamping adanya kriteria ilmiah yang mampu menghasilkan kebnenaran ilmiah, juga adapula criteria kebenaran yang sifatnya non ilmiah, yakni ;
o    Perasaan yaitu Perasaan merupakan salah satu cara untuk menarik kesimpulan yang tidak berdasarkan nalar tentu saja hal ini akan bersifat subjektif karena perasaan setiap orang satu dengan lainnya memiliki sensitifitas yang berbeda.
o    Intuitif merupakan kegiatan berpikir yang tidak analistis, tidak berdasarkan pola berpikir tertentu, pendapat yang berdasar intuisi timbul dari pengetahuan-pengetahuannya yang terdahulu melalui proses berpikir yang tidak disadari. Seolah-olah pendapat itu muncul begitu saja tanpa dipikir terlebih dahulu. Setiap orang memiliki kepekaan dan ketajaman intuitif yang tingkatnya berbeda-beda, mungkin orang yang terlatih intuisinya akan memeiliki kepekaan yang tinggi dan memungkinkan intuisinya dapat mendekati kebenaran atau sebaliknya bagi orang yang memiliki kepekaan dan ketajaman intuisi yang rendah.
o    Trial and error
               Sementara kebenaran dengan criteria trial and error sekalipun tingkat kebenaran lebih maju dibanding prasangka dan intuitif, tetapi pendekatan ini dipandang tidak efesien karena cara untuk memperoleh pengetahuan melalui coba-coba atau untung-untungan dan lebih cenderung error daripada berhasil.
6.   Metode Ilmiah dan Implementasinya
   Segala kebenaran dalam ilmu Alamiah terletak pada metode ilmiah. Sebagai langkah pemecahan atau prosedur ilmiah dapat  sebagai berikut :
1.        Penginderaan, merupakan suatu aktivitas melihat, mendengar, merasakan, mengecap  terhadap suatu objek tertentu.
2.        Masalah dan problema,  menemukan masalah dengan kata lain adalah  dengan mengemukakan pertanyaan apa dan bagaimana.
3.        Hipotesis, jawaban sementara terhadap pertanyaan yang kita ajukan.
4.        Eksperimen, dari sini ilmu alamiah dan non ilmu alamiah dapat dipisahkan. Contoh dalam gejala alam tentang serangga dengan lampu (sinar biru) .
5.        Teori, bukti eksperimen merupakan langkah ilmiah berikutnya yaitu teori. Dengan hasil eksperimen dari beberapa peneliti dan bukti-bukti yang menunjukkan hasil yang dapat dipercaya dan valid walaupun dengan keterbatasan tertentu. Maka disusun teori.
        Dengan teori-teori yang dikemukakan maka dapat diaplikasikan terhadap kebutuhan manusia seperti pengusiran serangga atau perangkap nyamuk (terkait dengan teori pencahayaan.
                                                                                                                 
7.    Keterbatasan Ilmu Ilmiah
Untuk itu perlu dilakukan pengujian sampai dimana berlakunya metode ilmiah dan dimana metode ilmiah tidak berlaku. Untuk itu kita perlu memperhatikan :
     Pertama, Bidang ilmu Alamiah, yang menentukan bidang ilmu alamiah adalah metode ilmiah, karena bidang ilmu alamiah adalah wahana di mana metode ilmiah dapat diterapkan, sebaliknya bidang non ilmiah adalah wahana dimana metode ilmiah tidak dapat terapkan. Contoh hipotesa tentang keberadaan tuhan merupakan konsep yang tidak bisa menggunakan metode ilmiah dan apabila menggunakan konsep ini bisa menyebabkan orang Atheis.
     Kedua, tujuan ilmu Alamiah, membentuk dan menggunakan teori. Ilmu alamiah hanya dapat mengemukakan bukti kebenaran sementara dengan kata lain untuk kebenaran sementara adalah "Teori". Karena tidak ada sesuatu yang mutlak tetapi terus mengalami perubahan (contoh teori tentang bumi ini bulat).
Ketiga. Ilmu alamiah dan nilai, ilmu alamiah tidak menentukan moral atau nilai suatu keputusan. Manusia pemakain ilmu alamiahlah yang menilai apakah hasil Ilmu Alamiah baik atau sebaliknya.  Contoh penemuan mesiu atau bom atom.
8.    Filsafat Ilmu Alamiah
         Yang menjadi objek Ilmu Alamiah adalah semua materi dalam alam semesta ini. Ilmu Alamiah  meneliti sumber alam yang mengaturnya. Pertanyaan tentang siapa yang mengatur alam ini merupakan pertanyaan filsafat. Untuk itu ada 3 pandangan tentang filsafat ilmu alamiah.
1.    Vitalisme, merupakan suatu doktrin  yang menyatakan adanya  kekuatan diluar   alam.  Kekuatan itu melikiki peranan yang esensial mengatur segala sesuatu yang terjadi di Alam semesta ini. (misalnya Tuhan). pendapat ini ditantang oleh beberapa orang lain karena dalam ilmu alamiah dikatakan bahwa segala sesuatunya harus dapat dianalisis secaras eksperimen. Atau harus cocok dengan metode ilmiah.
2.    Mekanisme, penyebab segala gerakan di alam semesta ini dikarenakan hukum alam (misalnya fisika atau kimia). Faham ini menganggap bahwa gejala pada mahluk hidup secara otomatis terjadi hanya berdasar peristiwa fisika –kimia belaka. Pandangan ini menyamakan gejala pada mahluk hidup dengan gejala benda tidak hidup sehingga perbedaan hikiki tidak ada. Dengan begitu dapat menghayutkan manusia ke pandangan materialisme yang selanjutnya kepada Atheisme.
3.    Agnotisme, untuk menghindari pertentangan  vitalisme dan mekanisme maka aliran ini timbul, dimana aliran ini melepaskan atau tidak memperhatikan sisi dari sang pencipta. Mereka yang mengkuti aliran ini, hanya mempelajari gejala-gejala alam saja, aliran ini banyak dianut oleh ilmuwan Barat.
4.    Filsafat Pancasila, paham yang menjembatani  dari 2 aliran yang menyatakan bahwa alam dan hukumnya terjadi karena ciptaan tuhan dan proses selanjutnya menurut filsafat mekanisme (hukum alam). Hukum alam adalah itu adalah sama dengan hukum Tuhan.Dapat dilihat dari kehidupan makhluk hidup dari awal sampai akhir.
9.   Kemampuan memecahkan masalah 
A. Kemampuan Memecahkan Masalah Dapat Dipelajari dengan Melakukan Pemecahan Masalah seperti keterampilan lain, dapat dipelajari dengan berbuat. Belajar akan berhasil baik apabila memberikan makna bagi kita. Manusia mempunyai indera yang sama dengan beberapa jenis hewan lain. Yang berbeda adalah kecerdasan di mana dengan kecerdasan itu manusia tidak hanya dapat merencanakan dan mengontrol penginderaan, tetapi juga merancang instrumen untuk membantu inderanya sendiri.
B. Metode Ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Adapun langkah-langkah dalam melakukan metode ilmiah adalah sebagai berikut
a)         Menentukan dan Merumuskan Masalah
Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah menentukan masalah yang akan dipecahkan, dan untuk menemukan masalah kita perlu membuat pertanyaan. Masalah sendiri adalah segala sesuatu yang harus dipecahkan secara pasti dan benar.
b)        Mengumpulkan data dan informasi
       Setelah menemukan masalah apa yang akan dipecahkan, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara membaca buku, membaca laporan hasil penelitian orang lain, atau bisa juga dengan melakukan wawancara dengan orang yang sudah ahli dalam masalah tersebut.


c)         Mengajukan hipotesis
       Hipotesis adalah dugaan atau prediksi sementara terhadap masalah berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Kebenaran dari hipotesis yang diajukan ini belum pasti, jadi harus dilakukan pengujian dan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut.
d)        Melakukan eksperimen
       Eksperimen adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menguji dan membuktikan hipotesis yang telah disampaikan sebelumnya. Tujuan dari eksperimen adalah untuk membuktikan hipotesis dengan didukung oleh bukti yang nyata. Dan kadang, untuk mendapatkan hasil yang pasti, eksperimen bisa dilakukan lebih dari satu kali.
e)         Menarik kesimpulan
       Kesimpulan adalah hasil akhir yang diperoleh setelah melewati serangkaian metode-metode ilmiah diatas. Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil dari eksperimen. Kesimpulan bisa sesuai (menerima) hipotesis, namun bisa juga tidak sesuai (menolak) hipotesis.
C. Karateristik Metode Ilmiah
1.         Karya Ilmiah Harus Berdasarkan Fakta (jujur).
       Menulis karya ilmiah harus berdasarkan fakta, bukan hasil imajinasi, mengkhayal atau semacamnya, dan fakta itu berupa data empiris yang harus dapat diukur dan dianalisis lebih lanjut.
2.         Karya Ilmiah Harus Sistematis.
       Penelitian itu harus di atur dengan cara yang baik, menggunakan urutan tertentu atau langkah-langkah tertentu.
3.         Karya ilmiah harus empiris.
       Karya ilmiah itu harus berdasarkan pada bukti, konsekuensi atau hal-hal yang dapat di lihat. Terutama yang di peroleh dari penemuan, percobaan dan pengamatan yang telah di lakukan.
4.         Karya ilmiah harus logis.
       Karya ilmiah itu harus logis (rasional). Suatu pemikiran yang bisa di pahami atau di cerna oleh akal fikiran manusia.



5.     Universal.
     Karya ilmiah itu harus bersifat universal. Yang dimaksud dengan pengertian universal yaitu pengertian atau konsep yang mencakup semua bagian dengan tidak ada satu pun yang dikecualikan.
10.    Keterbatasan Indra Manusia
Berdasarkan penelitian terhadap indera, manusia mempunyai kisaran (range) batas yang sangat terbatas, diantaranya:
a.         Penglihatan, terutama terhadap cepat atau lambatnya benda bergerak (riak air atau kecepatan cahaya, atau penglihatan kita sewaktu naik kereta api yang disampingnya terdapat pohon.
b.         Pendengaran, manusia mempunyai kemampuan pendengaran dengan kisaran frekuensinya range 30 - 30.000 Hertz
c.         Pengecapan dan pembauan, manusia selain mempunyai kemampuan tersebut juga mempunyai keterbatasan pembauan dan pengecapan terhadap benda yang ada dialam.
d.        Indra kulit, manusia mampu  membedakan antara panas dan dingin secara kasar, namun manusia mempunyai keterbatasan sehingga penginderaan sering menimbulkan salah kesan dan  informasi, seperti perpindahan seseorang dari ruang panas ke dingin dibanding dengan orang yang berada diruangan yang tidak begitu panas.
11.     Hakekat manusia dan sifat keingintahuannya
            Manusia dengan kemampuan berpikir dan bernalar, dengan akal serta nuraninya memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik dan bijaksana untuk dirinya maupun lingkungannya.
a.         Kelebihan manusia dari Penghuni Bumi Lainnya.
     Manusia sebagai makhlukyang memiliki kelebihan dibandingkan dengan penghuni bumi lainnya. Beberapa kelebihan manusia dari pada makhluk lainnya antara lain :
o   Manusia sebagai makhluk berpikir dan bijaksana ( Homo sapiens ) yang dicerminkan dalam tindakan dan perilakunya terhadap lingkungannya.
o   Manusia sebagai pembuat alat karena sadar akan keterbatasan inderanya.
o   Manusia dapat berbicara ( Homo Langues ) baik secara lisan maupun tulisan.
o   Manusia dapat hidup bermasyarakat ( Homo sosius ) dan berbudaya ( Homo Humanis.
o   Manusia dapat mengadakan usaha ( Homo Economicus ).
o   Manusia mempunyai kepercayaan dan beragama ( Homo religious ).
b.    Rasa ingin tahu dan terbentuknya ilmu pengetahuan alam
     Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan suatu ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda di sekelilingnya, alam sekitarnya, angkasa luar, bahkan tentang dirinya sendiri. Binatang mempunyai insting untuk kelangsungan hidupnya, memperoleh makanan, serta hal-hal lainnya. Aktivitas tersebut tidak berubah dari waktu ke waktu dan dinyatakan sebagai rasa keingintahuan yang tidak berkembang atau biasa disebut idle curiosity. Sedangkan manusia menggunakan kemampuan otaknya untuk melakukan penalaran, pemikiran logis, dan analis. Oleh karena itu, manusia memiliki rasa ingin tahu yang selalu berkembang yang biasa disebut dengan curiosity.
     Secara sederhana perkembangan rasa ingin tahu ini dimulai dengan pertanyaan What “apa” tentang sesuatu kemudian dilanjutkan dengan How “bagaimana” kemudian Why “mengapa”. Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar dari perkembangan ilmu pengetahuan alam. Semua pengetahuan dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Ilmu ini terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang selalu ingin tahu, terutama tentang benda yang ada disekelilingnya, alam jagad raya, bahkan dirinya sendiri. Hal tersebut mendorong manusia untuk memahami serta menjelaskan  gejala-gejala yang terjadi dan dorongan rasa ingin tahu manusia tersebut membuat mereka mencari jalan keluar dari setiap apa yang terjadi. Pengetahuan tentang satu masalah mendatangkan pertanyaan (masalah) lain yang ingin dijawab.
12.  Penelahaan alam semesta dan Sikap Ilmiah
1.   Relativitas Ilmu Alamiah
Menurut para ilmuwan, kebenaran yang ditemukan manusia tidak pernah merupakan kebenaran mutlak sehingga tidak terdapat kepastian terakhir. Perubahan merupakan sifat dominan dalam alam semesta sehingga ilmu pengetahuan akan mengalami perkembangan terus menerus.
Bagan perkembangan konsep dalam ilmu pengetahuan dapat digambarkan sebagai berikut:
a.    Dari konsep/teori dilakukan deduksi untuk merumuskan hipotesis sementara.
b.    Berdasarkan pada hipotesis, ilmuwan merancang cara pengujian hipotesisnya.
c.    Hasil pengujian merupakan konsep/teori baru atau pembaruan konsep.
d.   Siklus tersebut disebut dedukto-hipotetiko-verifikatif
2.  Sikap ilmiah
Salah satu aspek tujuan mempelajari Ilmu alamiah dasar ini adalah bagaimana menanamkan sikap ilmiah bagi mahasiswa, berikut ini di jelaskan beberapa sikap ilmiah yang harus dimilki oleh seorang ilmuan :
a.       Jujur Sebagai ilmuan wajib melaporkan hasil pengamatannya secara objektif. Dan menyusun penelitian hingga pelaporan harus disampaikan sejujur-jujurnya sehingga terbuka bagi peneliti lain bila dilakukan pengulangan.
b.      Terbuka, Seorang iolmuan mempunyai pandangan luas, terbuka bebas dari praduga, ia tidak memperoleh buah pikirannya dari dugaan, ia akan terus mendapatkan kebenaran dengan prosedur ilmiah dan membuka diri bagi pihak lain untuk menguji dan mengkritik kebenarannya atau selalu menghargai kebenaran orang lain.
c.       Toleran, Seorang ilmuwan tidak merasa bahwa dirinya paling benar, bahkan ia bersedia mengakui bahwa oprang lain mungkin lebih benar. Dalam menambah ilmu pengetahuan ia bersedia belajar dari orang lain, membandingkan pendapatnya dengan pendapat orang lain, ia memiliki tenggang rasa atau sikap toleran yang tinggi, jauih dari sikap angkuh.
d.      Skeptis adalah sikap kehati-hatian dan kritis dalam memperoleh informasi, tidak sinis tetapi meragukan kebenaran informasi sebelum teruji yang didukung oleh data fakta yang kuat sehingga dalam membuat pernyataan, keputusan atau kesimpulan tidak keliru.
e.       Optimis adalah berpengharapan baik dalam menghadapai segala sesuatu, tidak putus asa, dan ia selalu berkata “ Beri saya kesempatan untuk berpikir dan mencoba mengerjakannya” .Seorang yang memiliki kecerdasan optimis akan memiliki rasa humor yang tinggi. John Von Neuman memberi nama hasil karyanya dengan sebutan MANIAC (sehingga membuat peserta seminar tertawa) padahal maniac itu istilah dari singkatan Mathematical Analyzer, Numerical Integrator and Computer.
f.          Pemberani, Seorang ilmuan harus memiliki sikap pemberani dalam menghadapi ketidakbenaran, kepura-puraan, penipuan, kemunafikan, dan kebathilan yang akan menghambat kemajuan.
g.         Kreatif, Ilmuwan dalam mengembangkan ilmunya harus krea
BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
               Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IAD adalah kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip.
            Ilmu alamiah dasar (IAD) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.  Sebenarnya kita sudah tidak asing lagi dengan disiplin ilmu ini, karena secara tidak sadar sudah kita temukan dimana saja, dan kapan saja, serta dalam bentuk apa saja.





















DAFTAR PUSTAKA

-             Drs. Abu Ahmadi dan Ir. Supatmo, (1991) Ilmu Alamiah Dasar, Rineka Cipta: Jakarta              
-             Drs. Abu Ahmadi, (1991) Ilmu social dasar, Rineka Cipta: Jakarta
-             M. Habib Musthopo, (1983)  ilmu budaya dasar, Usaha Nasional: Surabaya
-             Drs. H. Ahmad Musthofa, (1999) ilmu budaya dasar CV. Pustaka Setia: Bandung                                                                                                          
-             Djaliel, Maman Abdul. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia.
-             Http://www.google.com
-             Drs. Herabudin, M.Pd. (2013).Ilmu Alamiah Dasar,CV.Pustaka Setia:Bandung







Tidak ada komentar: