MAKALAH
STRATEGI
PEMASARAN
Dosen Pengampu :
Alip Toto Handoko, SE., MM.
Disusun oleh :
Nadiya Nuramaliya (141403015)
EKONOMI BISNIS
SYARIAH SEMESTER VI
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA
( STAIBN ) TEGAL
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era pasar global seperti sekarang ini, adanya manajemen dan
strategi pemasaran yang baik tentu sangat berdampak signifikan bagi suatu
perusahaan. Sebab, dengan adanya manajemen pemasaran yang baik, perusahaan
dapat bertarung di dalam kancah persaingan pasar serta mendapatkan laba atau
keuntungan sebagaimana yang sudah ditargetkan.
Terdapat beberapa aspek penting perihal manajemen pemasaran yang perlu untuk
perhatikan untuk keberhasilan pemasaran, salah satunya adalah strategi pemasaran.
Strategi pemasaran menurut W. Y. Stanton adalah sesuatu yang meliputi
seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan
harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang
bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Oleh sebab itu, strategi pemasaran merupakan hal yang
sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara
mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat
Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan
bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.”
Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan
melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha
kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.
Dalam makalah ini penulis akan
membahas persoalan yang berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:
1.
Pengertian
Pemasaran dan Strategi Pemasaran
2.
Pengertian Pasar
3.
Bentuk
– Bentuk Persaingan
4.
Manajemen
Pemasaran
5.
Strategi
Pemasaran Dalam Penetapan Posisi
Pemasaran (marketing) adalah
suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat
memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen
potensial.[1]
Sedangkan definisi lain, dikemukakan oleh
Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and
Control, mengartikan pemasaran secara lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah:
Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan
nilai dengan individu dan kelompok lainnya.[2]
Pemasaran meliputi perumusan jenis produk yang dinginkan oleh konsumen,
perhitungan berapa banyak kebutuhan akan produk itu, bagaimana cara menyalurkan
produk tersebut kepada konsumen, seberapa tinggi harga yang seharusnya
ditetapkan terhadap produk tersebut yang cocok dengan kondisi konsumennya,
bagaimana cara promosi untuk mengkomunikasikan produk tersebut kepada konsumen,
serta bagaimana mengatasi kondisi persaingan yang dihadapi oleh perusahaan dan
sebagainya.[3]
Definisi Strategi Pemasaran Menurut Philip
Kotler ( 2004, 81 ) :
“Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran
berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran
pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.”[4]
Langkah awal yang biasanya dilakukan oleh manajer pemasaran dalam rangka
upaya untuk menjalankan fungsinya yaitu proses pemasaran adalah melakukan
“Analisa Pasar” atau “Analisis Potensi Pasar”. Dalam hal ini kita berusaha
untuk dapat memperhitungkan berapa besar potensi pasar yang dapat dilayani oleh
perusahaan. Besarnya potensi
pasar ini tentu saja akan berkaitan erat dengan banyak sedikitnya kebutuhan
masyarakat akan produk yang dihasilkan perusahaan itu. Banyak sedikitnya
kebutuhan akan sangat ditentukan oleh banyaknya orang atau anggota yang
masyarakat memiliki kebutuhan tersebut. Banyaknya orang yang memiliki kebutuhan
akan produk tersebut itulah yang merupakan basis perhitungan potensi pasar bagi
perusahaan itu.
Pasar di mata pandangan
pengusaha atau pemasaran adalah berupa orang atau kumpulan orang yang memiliki
keinginan dan kebutuhan serta mempunyai kemampuan untuk membayar guna memenuhi
kebutuhannya itu. Pasar pada hakikatnya adalah anggota masyarakat yang memiliki
kebutuhan akan produk yang ditawarkan oleh pengusaha itu. Dengan definisi ini
pula maka pengusaha dapat melakukan stimulan tertentu agar pengusaha dapat
mempengaruhi pasar dan kemudian dapat menguasainya.[5]
Sehubungan perebutan
pasar yang berupa persaingan tersebut kita dapat membedakan beberapa bentuk
persaingan yaitu:[6]
1.
Persaingan
Sempurna (Pure Competition)
Bentuk
persaingan sempurna merupakan bbentuk persaingan di mana terdapat sangat banyak
pengusaha yang terjun di pasar untuk melayani suatu produk tertentu dan pada
umumnya pengusaha yang terjun di pasar adalah pengusaha-pengusaha kecil. Dalam
bentuk persaingan ini pengusaha tidak memiliki penguasaan pasar. Pengusaha
tidak dapat menanamkan pengaruhnya kepada konsumen. Pengaruh satu-satunya
hanyalah harga, sehingga terjadilah perang harga.
2.
Persaingan
Monopolistik (Monopolistic Competition)
Bentuk
persaingan Monopolistik merupakan bentuk di mana pengusaha yang terjun dalam
kancah persaingan tidak terlalu banyak sehingga pengusaha dapat menanamkan
pengaruhnya kepada konsumen. Pengusaha dapat mempengaruhi konsumen dengan
alat-alat pemasarannya (Marketing Mix) yang lain dan tidak hanya semata-mata
dengan harga saja. Misalnya saja pengusaha dapat menggunakan alat berupa Merek
Dagangnya, Bungkusnya yang menarik, kualitas atau tingkat kehalusan produknya,
promosinya ataupun cara penyaluran dan pelayanannya.
3.
Persaingan
Oligopoli (Oligopolistic Competition)
Dalam persaingan
ini hanya ada sedikit saja jumlah pengusaha yang bergerak di pasar dan pada
umumnya merupakan perusahaan besar. Penggunaan harga sebagai alat persaingan
sangan minim atau marginal. Persaingan akan beralngsung terutama dengan
menggunakan alat-alat non harga seperti kualitas produk, bentuk bungkus, merek
dagang, promosi serta distribusi yang lebih memuaskan para konsumen.
4.
Monopoli
(Monopoly)
Dalam hal ini
hanya ada satu pengusaha yang merupakan satu-satunya perusahaan yang melayani
kebutuhan seluruh masyarakat dan karena hanya ada satu maka tentu saja akan
merupakan perusahaan yang sangat besar atau raksasa.
1.
Merencanakan
program pemasaran
Strategi
pemasaran harus dijabarkan program pemasaran. Hal ini dilakukan dengan
menentukan pengeluaran pemasaran, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran. Perusahaan
harus menentukan tingkat pengeluaran pemasaran yang diperlukan untuk mencapai
sasaran pemasarannya. Perusahaan biasanya menetapkan anggaran pemasarannya pada
persentase yang umum dari sasaran penjualannya.
Perusahaan
ingin tahu perbandingan anggaran pemasaran dengan penjualan dari pesaingnya.
Akhirnya perusahaan harus menganalisis pekerjaan pemasaran yang harus dilakukan
untuk mencapai jumlah penjualan atau pangsa pasar tertentu, lalu menghitung
biayanya, hasilnya adalah anggaran pemasaran yang diperlukan.
Perusahaan juga
harus memutuskan pembagian anggaran pemasaran pada berbagai kiat dalam bauran
pemasaran. Bauran pemasaran adalah satu konsep kunci dalam teori pemasaran
modern.[7]
Menurut
Peggy Lambing dan Charles L. Kuehl (2000: 153), keunggulan bersaing perusahaan
baru terletak pada perbedaan (diferensiasi) perusahaan tersebut dengan
pesaingnya dalam hal:[8]
a.
Kualitas
yang lebih baik.
b.
Harga
yang lebih murah dan bisa ditawar.
c.
Lokasi
yang lebih cocok, lebih dekat, lebih cepat.
d.
Seleksi
barang dan jasa yang lebih menarik.
e.
Pelayanan
yang lebih menarik dan lebih memuaskan konsumen.
f.
Kecepatan,
baik dalam pelayanan maupun dalam penyaluran barang.
2.
Mengorganisasi,
melaksanakan, dan mengawasi usaha pemasaran
Langkah
selanjutnya dalam proses pemasaran adalah mengorganisasi sumber daya pemasaran
dan melakukan serta mengawasi rencana pemasaran. Perusahaan harus membuat
organisasi pemasaran yang sanggup melaksanakan rencana pemasaran. Di perusahaan
kecil, satu orang mungkin melakukan semua tugas pemasaran; penelitian
pemasaran, penjualan, iklan, pelayanan pelanggan, dan seterusnya. Dalam
perusahaan besar, aka nada beberapa spesialis pemasaran, staf iklan, manajer
produk dan merek, manajer segmen pasar dan staf pelayanan pelanggan.
Organisasi
pemasaran biasanya dipimpin oleh seorang direktur pemasaran yang melakukan dua
tugas. Tugas pertama adalah mengkoordinasi pekerjaan semua staf pemsaran.
Direktur pemasaran harus memastikan bahwa manajer iklan bekerja sama dengan
manajer penjualan dalam menentukan waktu promosi untuk mendapatkan prospek
penjualan baru. Direktur pemasaran harus bekerja sama juga dengan direktur
lainnya. Jadi kalau bagian pemasaran mengiklankan mesin tik elektroniknya
sebagai produk bermutu tinggi, mereka tidak akan dapat memenuhi janjinya bila
bagian libang tidak merancang produk bermutu tinggi atau bagian produksi tidak
memproduksinya dengan teliti. Efektivitas bagian pemasaran tergantung juga dari
personalianya, pelatihannya, bimbingannya, motivasinya dan penilaiannya. Unjuk
kerja kelompok pemasaran yang “lesu” dan yang “bersemangat” sangat berbeda.
Manajer harus bertemu dengan bawahannya secara teratur untuk mengkaji unjuk
kerja mereka, memuji keberhasilannya, menunjukkan kekurangannya dan menyarankan
langkah perbaikan. [9]
Sehubungan
dengan besarnya usaha, maka dapat dibedakan menjadi empat kelompok usaha,
yaitu:[10]
1. Market Leader
menguasai 40% pasar
2. Market Challanger
menguasai 30% pasar
3. Market Follower
menguasai 20% pasar
4. Market Nicher
menguasai 10% pasar
1.
Strategi Pemimpin Pasar (Market
Leader)
Pemimpin
pasar adalah perusahaan yang menguasai pangsa pasar terbesar dan biasanya
memimpin dalam perubahan harga, peluncuran produk baru, cakupan distribusi dan
intensitas promosi. Baik dihormati atau tidak, dominasi perusahaan ini di akui
oleh pesaingnya dan menjadi acuan pesaing untuk ditantang, ditiru atau
dihindari. Beberapa pemimpin pasar di Indonesia adalah Aqua (Air minum dalam
kemasan), Gudang Garam (Rokok kretek), Unilever Indonesia (Barang kemasan
konsumen), Teh Botol Sosro (The botol), Gramedia (penerbit), kompas (Surat
kabar harian), Indofood (makanan) dan BCA (bank).
Pemimpin
pasar harus selalu waspada karena perusahaan lain selalu menantang dan mencari
kelemahannya. Pemimpin pasar biasa saja jatuh ke peringkat dua atau tiga.
Tantangan
yang harus dihadapi pemimpin pasar :
a)
Inovasi
produk
Misalnya:
·
Peluncuran
kartu prabayar Simpati oleh Telkomsel sangat menyulitkan Satelindo.
·
Tora
bika duo yang mengemas kopi dan gula dalam satu kemasan yang menyulitkan Kapal
Api.
b)
Pesaing
tidak takut mengeluarkan biaya, sementara pemimpin pasar mungkin berhemat dan
takut masa sulit.
Contoh:
Telkomsel-Satelindo pemimpin pasar kelihatan kuno dibanding pesaing, misalnya:
Hotel Indonesia, Sepatu Bata.
c)
Pemimpin
pasar harus mengeluarkan biaya yang besar dan laba.
Contoh : Simpati
Agar pemimpin
pasar tetap nomor satu, ada 3 strategi yang biasanya dilakukan oleh pemimpin
pasar yaitu :
1)
Strategi
Peningkatan Permintaan Pasar Keseluruhan
Pemimpin
pasar akan diuntungkan jika pasar secara keseluruhan bisa ditingkatkan, maka
pemimpin pasar harus berusaha terus memperbesar pasar keseluruhan. Strategi
yang digunakan :
a)
Menciptakan
Pemakai Baru
Kalau
orang Indonesia lebih sering berfoto. Fuji akan paling diuntungkan karena 70%
film yang terjual adalah Fuji. Kalau Fuji dapat meyakinkan orang untuk membeli
kamera dan berfoto, atau berfoto di kesempatan lain liburan, atau berfoto lebih
banyak di tiap kesempatan, Fuji akan mengalami keuntungan. Perusahaan yang
paling sukses mengembangkan pemakai baru adalah shampoo bayi Jhonson and
Jhonson. Mula-mula mereka bingung karena angka kelahiran terus menurun, tetapi
mereka mengamati ternyata anggota keluarga yang lainnya juga menggunakan shampo
bayi, manajemen Jhonson dan Jhonson memutuskan melakukan kampanye iklan yang
ditujukan pada orang dewasa. Shampo bayi Jhonson dan Jhonson menjadi merk nomor
satu dalam pasar shampo keseluruhan.
b)
Pengguna
Baru
Pasar
bisa dikembangkan dengan menemukan dan mempromosikan penggunaan baru suatu
produk.
• Dulu orang Amerika
makan sereal hanya untuk sarapan, seminggu 2-3 kali. Kemudian sereal di
promosikan sebagai snack, ternyata konsumsinya meningkat.
• Vaselina dulu hanya
digunakan untuk pelumas di bengkel, sekarang banyak di gunakan sebagai krim
kulit, perawatan rambut dan sebagainya.
• Konsumen menemukan es
soda gembira, dengan mencampurkan seven-up dengan susu kental manis dan sirup.
• Di desa-desa di Jawa
mencampur sprite dengan telur mentah untuk jamu.
c)
Penggunaan
yang lebih banyak (lebih sering).
Penambahan
penggunaan Strategi Pasar lainnya untuk memperbesar pasar keseluruhan adalah
dengan meyakinkan orang untuk memakai
lebih banyak produk setiap kali penggunaan.
Contoh :
• P dan G menyarankan
agar menggunakan shampo head and shoulders dua kali setiap keramas. Kemudian
diiklankan lagi, diinformasikan bahwa shampo tersebut tidak merusak rambut
walaupun keramas setiap hari.
• Keinginan menganjurkan
vitaminnya sebagai sarapan kedua (setiap hari 1 tablet), tetapi Hemaviton lebih
kreatif menganjurkan meminum vitaminnya sehari dua kali.
2)
Strategi
Mempertahankan Pangsa Pasar
Selain
berusaha memperluas pasar keseluruhan, pemimpin pasar harus terus
mempertahankan diri terhadap serangan pesaingnya. Aqua harus terus berjaga-jaga
terhadap Ades, Teh Botol terhadap Te Kita, RCTI terhadap Indosiar, Indosat 001
terhadap Satelindo 008, Rinso terhadap Soklin.
Apa
yang harus dilakukan pemimpin pasar untuk mempertahankan daerahnya? Suntzu
berkata pada prajuritnya: “Kita tidak dapat berharap musuh tidak menyerang,
melainkan kita harus yakin bahwa posisi kita tak mungkin dikalahkan.”
Tanggapan
yang paling konstruktif adalah inovasi terus menerus. Pemimpin pasar tidak
boleh puas dengan keadaan sekarang dan tertidur, pertahanan terbaik adalah
menyerang. Pemimpin pasar meskipun tidak sedang menyerang harus berjaga-jaga
jangan sampai ada sisi lemah. Pemimpin harus menutup lubang supaya tidak
dimasukki pesaing. Jika ada segmen pasar yang lemah, pemimpin pasar harus memutuskan
mana lahan yang penting dan harus dipertahankan dan mana yang harus dilepas.
Tidak mungkin dia terus mempertahankan dominasi dipasar, karena dia harus
memusatkan sumber daya yang dibutuhkan.
Tujuan strategi
pertahanan adalah :
a.
Mengurangi
kemungkinan serangan
b.
Mengalihkan
serangan kedaerah yang kurang berbahaya
c.
Mengurangi
intensitas serangan
Ada 6 strategi
pertahanan yang dikenal :
a)
Pertahanan
Posisi
Ide
pasar pertahanan adalah membangun benteng di sekeliling daerahnya. Merek yang
kuat seperti Coca-cola atau Aspirin Bayer tidak dapat diandalkan sebagai sumber
pertumbuhan dan laba di masa yang akan datang. Sekarang Coca-cola walaupun
menguasai hampir setengah pasar minuman ringan didunia, telah membeli
perusahaan sari buah dan melakukan diversifikasi ke peralatan penyulingan air
dan plastik.
b)
Pertahanan
Rusuk
Pemimpin
pasar tidak hanya perlu menjaga daerahnya, tetapi perlu membuat penjagaan
diluarnya untuk melindungi celah yang lemah, atau mungkin sebagai basis inovasi
untuk serangan balik.
Contoh : Jewel
Food Store Pasar Swalayan terkemuka di Chicago.
Perusahaan itu
percaya bahwa Pasar Swalayan akan tetap dominan, tetapi berjaga-jaga dengan
memperkuat bauran makananya. Untuk mengantisipasi munculnya Fast Food, Jewel
menambah pilihan dengan makanan beku dan makanan langsung jadi. Toko diskon
dihadapi dengan mempromosikan makanan generik.
Pertahanan rusuk
tiada artinya bila tidak serius dilakukan. Kesalahan Ford dan General Motor
setengah hati merancang mobil kecil, akhirnya pasar Mobil Kecil dikuasai Mobil
Jepang.
c)
Pertahanan
Mendahului
Pertahanan
lain yang lebih agresif adalah menyerang musuh. Pertahanan mendahului
berpendapat bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.
Caranya :
•
Melakukan
perang gerilya, menghantam satu pesaing disatu tempat, yang lain ditempat yang
lain, sehingga semua orang bingung
•
Membanjiri
pasar, misalnya yang melakukan Seiko dengan 2.300 model jam tangan yang dijual
diseluruh dunia
•
Serangan
harga terus menerus
d)
Pertahanan
Serangan Balik
Kebanyakan
pemimpin pasar akan menyerang balik jika diserang. Jika pesaingnya menurunkan
harga, Pemimpin Pasar tidak dapat ditinggal diam, Ia akan melakukan promosi
besar-besaran, melakukan peningkatan produk atau masuk ke daerah penjualan.
Contoh : Kopiko
yang sedang tidur, tiba-tiba melakukan kembali promosi ketika diserang oleh
kino.
e)
Pertahanan
Bergerak
Pemimpin
pasar meluaskan daerahnya ke daerah baru
yang dapat menjadi
pusat penyerangan atau pertahana di
masa depan . Perluasan ini
tidak hanya dengan
menambah merek , tetapi
dengan Inovasi diperluasan pasar
dan diversifikasi pasar.
Tindakan
ini akan membuat perusahaan
lebih tangguh. Sehingga tahan terhadap
serangan dan dapat
menyerang Galile.
Contoh : perusahaan
minyak berubah menjadi
perusahaan energi.
f)
Pertahanan
Mundur
Perusahaan
besar sering sadar bahwa mereka tidak dapat mempertahankan seluruh daerahnya
lagi. Tenaga mereka terlalu sedikit, sementara pesaing menggerogoti di beberapa
tempat. Tindakan terbaik tampaknya mundur secara strategis. Artinya bukan
meninggalkan pasar, tetapi meninggalkan daerah yang lemah dan memperkuat
daerah-daerah yang kuat.
Contoh:
• Westing House
mengurangi jumlah model lemari esnya dari 40 ke 30 yang menghasilkan 85%
penjualannya.
• GM menstandarisasi
mesinnya dengan menawarkan lebih sedikit pilihan.
3)
Strategi
Memperluas Pangsa Pasar
Strategi
berikutnya bagi pemimpin pasar adalah meningkatkan pangsa pasarnya, untuk
meningkatkan laba. Menurut data yang dikumpulkan dari ratusan unit bisnis,
variable utama yang paling berpengaruh terhadap laba, adalah Pangsa Pasar.
Menurut
Study Profit Impect of Market Strategy (PIMS) RO I rata-rata unit Bisnis yang
pangsa pasarnya di bawah 10%, labanya sekitar 9%. Rata-rata, setiap perbedaan 10% kenaikan
pangsa pasarnya berhubungan dengan perbedaan 5% dalam ROI. Menurut Study
tersebut bisnis dengan pangsa pasar diatas 40% akan mendapat ROI rata-rata 30%
atau tiga kali (3x) lipat dari bisnis yang pangsa pasarnya 10%. Namun study
lain mengatakan, Pangsa pasar optimal suatu perusahaan adalah 50% bila pangsa
pasarnya naik lagi, tingkat keuntungan akan turun, karena biaya
untuk meraih pangsa pasar lebih tingggi. Pangsa pasar lebih tinggi akan
mengahsilkan laba lebih tinggi jika diperlui dua syarat:
a)
Biaya
per unit produk turun dengan naiknya pangsa pasar.
b)
Produk
bermutu tinggi dan memperoleh kesempatan memasang harga lebih tinggi.
Strategi
mengejar pangsa pasar ini diterapkan ole pocter 2 Gamble Cater Pilar.
2.
Stategi Penantang Pasar ( Market
Challanger )
Perusahaan
yang menempati kedua, ketiga dan seterusnya dapat disebut sebagai Peringkat
kedua. Peringkat kedua yang cukup besar seperti Colgate, Ford, Westing House
dan Pepsi Cola. Perusahaan peringkat dua ini dapat menyerang si pemimpin pasar
secara agresif untuk merebut pangsa pasar di sebut sebagai penantang pasar. Atau
mereka dapat tenang dan tidak mnimbulkan gejolak, di sebut pengikut pasar.
Contoh penantang pasar, yang mengejar pemimpin pasar,bahkan melampaui :
•
Canon
sekarang melampaui Xerox.
•
Toyota
sekarang melampaui General Motors.
•
British
Airways sekarang melampaui pendahulunya
Pan Am
Sebagai
penantang pasar perusahaan harus menentukan sasaran strategisnya, umumnya
menambah pangsa pasarnya, dengan harapan akan menaikkan laba. Pada dasarnya, si
penyerang dapat menyerang tiga jenis perusahaan :
a.
Menyerang
pemimpin pasar, strategi ini beresiko tinggi namun hasilnya dapat tinggi pula.
Bila si pemimpin adalah pemimpin semua dan tidak melayani pasar dengan baik.
• Xerox merebut pasar
foto copy 3M dengan mengembangkan proses copy lebih baik (system kering, bukan
system basah).
• Canon merebut pasar
Xerox dengan melancarkan mesin foto copy meja.
• Rokok kretek ringan
menyerang pasar rokok kretek sekaligus pasar rokok putih.
b.
Menyerang
perusahaan sebanding yang tidak bekerja dengan baik dan keuangannya lemah.
Serangan frontalpun mungkin berhasil kalau daya perusahaan yang di serang
tersebut terbatas.
c.
Penyerang
perusahaan local/kecil yang tidak baik dan keuangannya lemah.
Contoh :
• Indomie lebih besar
debgan memangsa perusahaan mie yang lebih kecil.
• Matahari Departement
Store menjadi besar dengan memangsa toko-toko local di daerah.
Ø Memilih strategi
penyerangan
a.
Serangan
Frontal
Perusahaan
melakukan serangan frontal menghadapi langsung lawannya ; yang diserang adalah
kekuatan musuh bukan kelemahan lawannya. Hasilnya tergantung dari siapa yang
lebih kuat dan lebih tahan. Dalam serangan Frontal murni, si penyerang menyamai
produk iklan dan harga pesaing. Agar serangan Frontal bisa berhasil, penyerang
harus lebihy kuat dari pada pesaingnya.
Contoh :
Rokok prinsip
no.1 menyerang secara frontal rokok 234, dengan motonya “ kalau bias no.1 buat
apa 234.”
Alternatif
serangan frontal murni adalah serangan frontal yang di sesuaikan, biasanya
berupa biasanya berupa menurunkan harga di banding pesaing. Serangan ini dapat
berbentuk menyamai penawaran pemimpin dalam segala hal dan menawarkan harga
lebih murah. Ini akan berhasil jika pemimpin pasar tidak membalas dengan
menurunkan harga dari pasar percaya bahwa produk penyerang sama dengan pesaingnya,
sehingga dengan lebih murah, nilainya baik.
Contoh : Biskuit
Rodeo (nissin ) menyamai Oreo, dengan harga yang hamper 50 % nya.
b.
Serangan
Rusuk
Menyerang
di bagian titik lemah pesaing. Ada dua dimensi strategis, serangan rusuk yaitu
geografis dan segmen.Dalam serangan geografis , si penyerang memilih daerah
dimana pesaing lemah.
Contoh :
pesaing IBM
memilih memperkuat pemasaran pemasaran di kota kecil. Dalam serangan segmen, si
penyerang memilih segmen pasar yang tidak dilayani oleh pemimpin , seperti Produsen
Mobil jepang memilih melayani pasar mobil hemat bensin.
c.
Serangan
Dengan Mengepung
Adalah
usaha meraih daerah musuh lewat serangan klat terpadu. Mengepung meliputi
serangan besar dari beberapa sisi, sehingga musuh harus melindungi muka, rusuk
dan belakang. Syaratnya penyerang memiliki sumber daya lebih baik dan percaya
bahwa pengepungan akan meningkatkan semangat musuh.
Contoh :
Seiko di pasar
jam tangan menggambarkan serangan mengepung. Seiko meluaskan distribusinya di setiap pasar jam tangan, membanjiri pasar
dengan begitu banyak model yang terus berganti. Di dunia ada 2.300 model Seiko.
d.
Serangan
Dengan Mendahului
Merupakan
serangan paling tidak langsungdengan mengabaikan musuh dan menyerang pasar yang
lebih mudah. Strategi pendekatannya :
1)
Diversifikasi
ke produk yang tidak ada hubungannya.
2)
Diversifikasi
ke pasar geografis baru.
3)
Meloncat
ke teknologi baru untuk menggantikan produk yang ada.
Contoh:
Keberhasilan Colgate menggunakan dua prinsip pertama. Di AS Colgate kalah dari
P & G , kemudian colgate
meningkatkan keunggulannya di luar negeri memasuki pasar, terutama di sana
tidak ada P & G. Pendekatan ketiga keberhasilan Nitendo dengan video
gamenya, kemudian di susul oleh sony yang menciptakan play-station,
menggantikan dominasi Nitendo.
e.
Serangan
Gerilya
Merupakan
alternatif lain untuk penyerangan, terutama jika keuntungan lemah. Melakukan
serangan kecil di daerah musuh dan akhirnya mendapat tempat permanen. Biasanya
dilakukan oleh perusahaan kecil terhadap perusahaan besar.
Contohnya :
Mula-mula Bayer
menciptakan autan sebagai lotion anti nyamuk. Soffel bergerilya melawan autan .
Sekarang Soffel menjadi pemimpin pasar nyamuk.
3.
Strategi Pengikut Pasar ( Market
Follower )
Menurut
Prof. Levitt dalam artikelnya “ Innovative Imatation” , diajukan bahwa strategi
peniruan produk mungkin sama menguntungkan dengan strategi inovasi
produk.Inovator harus menanggung biaya pengembangan produk,distribusi dan
mendidik pasar.Imbalannya biasanya keunggulan pasar.Namun perusahaan lain dapat
meniru atau memperbaiki produk baru itu dan meluncurkannya.Walaupun perusahaan
tersebut mungkin tidak akan melebihi pemimpin pasar,tetapi pengikut ini labanya
bisa tinggi,karena tidak mengeluarkan biaya inovasinya.
Banyak
perusahaan peringkat dua lebih suka sebagai pengikut daripada menantang
pemimpin pasar.Kalau perusahaan tidak dapat menyerang dengan ampuh (Dengan
inovasi produk atau distribusi) lebih baik mengikuti daripada menyerang
pemimpin pasar.
Pola
meniru dengan sadar ini umum dalam industri padat modal dan produknya homogen
seperti baja,pupuk dan kimia.Termasuk industri farmasi Indonesia.Sebagian besar
produknya adalah meniru penemunya,karena untuk menemukan obat baru,biaya
risetnya sangat mahal.Mereka menyebut produk tiruan tersebut dengan Me too
product!
Kebanyakan
perusahaan peniru tidak mau mencuri pelanggan perusahaan pemimpin,umumnya
mereka memberikan penawaran serupa kepada pembeli,dengan mengikuti
pemimpin.Pangsa pasar pengikut biasanya cukup stabil.Sebagai pengikut pasar
mereka juga harus punya strategi.Pengikut pasar harus tahu cara mempertahankan
pelanggan dan merebut pasar baru.Pengikut biasanya diserang oleh penantang
pasar,maka ia harus mampu mempertahankan biaya produk rendah,mutu produk serta
pelayanan yang tinggi.
Pengikut
harus dapat menentukan arah pertumbuhannya agar tidak mengundang serangan
balik.Ada 3 strategi yang bisa diambil:
a.
Cloner:
Mengikuti
produk, distribusi dan iklan pemimpin. Cloner tidak memulai apapun, namun hidup seperti parasit dari
investasi pemimpin pasar.
Contoh:
• Apple Computer dan jam
Rolex punya banyak masalah dengan pemalsu terutama di Timur jauh.
• Biskuit Rodeo bisa
disebut sebagai cloner dari Oreo.
b.
Imitator:
Meniru
beberapa hal dari pemimpin, namun masih membedakan ciri dalam kemasan, iklan, harga
dan lain-lain. Pemimpin biasanya tidak terganggu oleh imitator, selama imitator
tidak menjadi penantang yang menyerangnya. Imitator bahkan membantu pemimpin
menghindari tuduhan monopoli.
Contoh:
• Obat batuk Sanadryl
imitator Benadryl
• Panther Miyabi imitator
Mitshubisi Pajero
c.
Adapter:
Mengikuti
produk pemimpin lalu mengadaptasi dan kadang-kadang memperbaikinya. Adapter
mungkin memilih pasar yang berbeda untuk konfrontasi langsung dengan pemimpin
namun sering adaptor menjadi penantang.
Contoh:
• Perushaan Jepang
mengadaptasi dan memperbaiki produk yang dikembangkan oleh dunia barat.
• Equil mengadaptasi
Aqua.
4.
Strategi Penceruk Pasar ( Market
Nicher )
Alternatif
dari pengikut dalam pasar besar adalah menjadi pemimpin dalam pasar kecil atau
ceruk pasar. Perusahaan kecil umumnya menghindari persaingan melawan perusahaan
besar dengan mengarah pasar kecil yang tidak menarik perusahaan besar. Namun
sekarang banyak perusahaan besar membuat unit bisnis atau perusahaan yang
mengarah keceruk.
Ada
3 perusahaan besar yang memiliki strategi pasar cerukan:
• Wings (produsen So klin
detergen) membuat detergen murah daia.
• Diikuti oleh unilever (produsen
rinso) mengeluarkan detergen sunlight.
• Johnson & Johnson
perusahaan beromset besar kelas dunia, tetapi masih banyak unit bisnisnya
mengarah pasar cerukan.
Menjadi
penceruk ternyata menguntungkan, karena mereka dapat mengenal pelanggannya
dengan baik, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggannya. Akibatnya
penceruk dapat memasang harga yang makin tinggi pula, sementara pemasaran umum
mengutamakan volume penjualan tinggi.
Ceruk pasar yang ideal memiliki karakter :
• Ukuran dan daya beli
cukup menguntungkan.
• Posisi pertumbuhan
ceruk yang tinggi.
• Ceruk tidak menarik
pesaing utama
• Perusahaan memiliki
keahlian dan sumber daya cukup untuk melayani ceruk dengan baik.
• Perusahaan dapat
bertahan terhadap serangan pesaing dengan hubungan baik dengan pelanggannya.
Ide
dasar penceruk adalah spesialisasi yaitu:
a.
Spesialis
pengguna akhir: Perusahaan mengkhususkan diri melayani pengguna akhir.
Contohnya:
Pengacara dapat
mengkhususkan untuk kasus hukum perdata,hukum pidana atau hukum dagang.
b.
Spesialis
vertikal: Perusahaan mengkhususkan diri pada titik tertentu dalam rantai nilai
prosuksi distribusi.
Contohnya :
Perusahaan
tembaga mengkhususkan untuk tembaga sebagai bahan baku,barang setengah jadi
atau barang jadi.
c.
Spesialis
pelanggan tertentu: perusahaan hanya menjual kepada beberapa pelanggan.
Contoh: PT.
Andarila Plastik khusus untuk PT. Aqua Golden Missisipi.
d.
Spesialis
Ukuran pelanggan: penuh mengkhususkan dari pada pelanggan kecil, sedang dan
besar.
e.
Spesialis
Geografis: Perusahaan hanya menjual di daerah tertentu.
Contoh: Seng
hanya mengeluarkan video Vetamax di Indonesia.
f.
Spesialis
Produk atau lini produk: Perusahaan hanya membuat satu produk atau lini produk.
Contoh:
Rodenstock hanya memproduksi kacamata dan lensanya saja. Intel hanya
memproduksi Chip Komputer.
g.
Spesialis
ciri produk: Perusahaan mengkhususkan pada jenis atau cirri produk tertentu.
Contoh :
Tropicana khusus makanan untuk diet.
h.
Spesialis
Pesanan: Perusahaan membuat produknya berdasarkan pesanan masing-masing
pelanggan.
Contoh: Taylor (Penjahit),
arsitektur, dan took Furniture.
i.
Spesialis
mutu/ harga: Perusahaan bergerak hanya di kelas bawah atau kelas atas.
Contoh:
Marcedes, Pena AT Cross, Equil.
j.
Spesialis
Pelayanan: Perusahaan menawarkan jasa yang tidak ditawarkan perusahaan lain.
Contoh:
Perusahaan Cleaning Service dan Perusahaan Anjak Piutang.
k.
Spesialis
Saluran: Perusahaan yang mengkhususkan diri pada satu saluran distribusi.
Contoh: Avon
hanya dijual dari rumah kerumah, tidak dijual ketoko-toko.
Pemasaran
(marketing) adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang barang
yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini
maupun konsumen potensial.
Langkah awal yang biasanya
dilakukan oleh manajer pemasaran dalam rangka upaya untuk menjalankan fungsinya
yaitu proses pemasaran adalah melakukan “Analisa Pasar” atau “Analisis Potensi
Pasar”. Dalam hal ini kita berusaha untuk dapat memperhitungkan berapa besar
potensi pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan.
Besarnya potensi pasar ini tentu saja akan berkaitan erat dengan banyak sedikitnya
kebutuhan masyarakat akan produk yang dihasilkan perusahaan itu.
Sehubungan dengan besarnya usaha, maka dapat
dibedakan menjadi empat kelompok usaha, yaitu:
1. Market Leader
menguasai 40% pasar
2. Market
Challanger menguasai 30% pasar
3. Market Follower
menguasai 20% pasar
4. Market Nicher
menguasai 10% pasar
Abdulah, Thamrin dan Francis
Tantri. 2014. Manajemen Pemasaran. Jakarta: RAJAWALI PERS.
Gitosudarmo, Indriyo.
2012. Manajemen Strategis. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Kotler, Philip.
A.B.Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.
Suyanto, M. 2007. Marketing
strategi, Top Brand Indonesia, Yogyakarta: Penerbit Andi.
http://andyfebruary.blogspot.co.id/2012/07/makalah-strategi-pemasaran.html,
diakses pada tanggal 2 April 2017
http://solikhaton.blogspot.co.id/2016/09/contoh-makalah-strategi-pemasaran.html,
diakses pada tanggal 2 April 2017
http://bogellkoplak.blogspot.co.id/2013/01/merancang-strategi-pemasaran.html,
diakses pada tanggal 2 April 2017
[1] Thamrin Abdulah, Francis Tantri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT RAJAWALI PERS, 2014), Cet. 3, hlm. 2
[2] http://andyfebruary.blogspot.co.id/2012/07/makalah-strategi-pemasaran.html, diakses pada tanggal 2 April 2017
[3] H. Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 2012), Cet. 3,
hlm. 183
[4] Philip kotler, A.B.Susanto, Manajemen Pemasaran di
Indonesia, (Jakarta: Penerbit Salemba Empat , 2001) jilid I,II. dalam http://bogellkoplak.blogspot.co.id/2013/01/merancang-strategi-pemasaran.html, diakses pada tanggal 2 April 2017
[5] H. Indriyo Gitosudarmo, Op. Cit, hlm. 185-186
[6] Ibid, hlm.
190-191
[7] Thamrin Abdulah, Francis Tantri, Op. Cit, hlm. 52
[8] http://solikhaton.blogspot.co.id/2016/09/contoh-makalah-strategi-pemasaran.html, diakses pada tanggal 2 April 2017
[9] Thamrin Abdulah, Francis Tantri, Op. Cit, hlm. 73
[10]M. Suyanto, Marketing
strategi, Top Brand Indonesia, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2007),
dalam http://bogellkoplak.blogspot.co.id/2013/01/merancang-strategi-pemasaran.html,
diakses pada tanggal 2 April 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar