Senin, 20 Maret 2017

MAKALAH IAD


MAKALAH
SUMBER DAYA ALAM ( SDA ), LINGKUNGAN
SERTA PENGELOLAANNYA


DISUSUN OLEH
ANGGOTA KELOMPOK V :
AISAH TUNNIFA                              ( 141403002 )
VITA BUNGA ROSANNA LUBIS  ( 141403021 )
M. FATKHUDIN                                ( 141403014 )


EKONOMI DAN BISNIS SYARIAH
SEMESTER VI ( ENAM)

UNTUK MEMENUHI TUGAS
ILMU ALAMIAH DASAR ( IAD ) DAN ILMU BUDAYA DASAR ( IBD )


                  DOSEN PEMBIMBING                  
SARJA, S. Sos. I, MM.

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BHAKTI NEGARA TEGAL
TAHUN AKADEMIK  2017

BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan memiliki hubungan dengan manusia. lingkungan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan mempengaruhi lingkungan tempat hidupnya. Faktor lingkungan (tanah, iklim, topografi, sumber daya alam) dapat menjadi pra kondisi bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel yang mempengaruhi kehidupan manusia. Manusia pun dapat mempengaruhi lingkungan demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya. Perhatian dan pengaruh manusia terhadap ligkungan makin meningkat pada zaman teknologi maju. Masa ini manusia mengubah lingkungan hidup alami menjadi lingkungan hidup binaan. Eksplotasi sumber daya alam makin meningkat untuk memenuhin bahan dasar industri. Sebaliknya hasil industri berupa asap dan limbah mulai menurunkan kualitas lingkungan hidup. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang hubungan antara sumberdaya alam, manusia dan lingkungan.

  1. Rumusan masalah
1.      Apa definisi SDA?
2.      Apa saja jenis-jenis SDA?









BAB II
PEMBAHASAN
a)      Definisi SDA
Sumber daya alam ialah segala sesuatu yang berasal dari alam untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. SDA tergolong atas komponen biotik(hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme) dan komponen abiotik (minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah).
Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui.SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan.Contoh :Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaan lebih cepat dari proses pembentukan dan jika digunakan secara terus-menerus akan habis. Contoh: Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya.
Daya dukung lingkungan ialah kemampuan lingkungan mendukung kehidupan semua makhluk hidup meliputi ketersediaan SDA untuk penuhi kebutuhan dasar dan tersedia cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial.Keberadaan sumber daya alam di bumi tidak tersebar merata sehingga daya dukung lingkungan pada setiap daerah berbeda-beda.Maka pemanfaatan harus dijaga agar terus berkesinambungan dan hindari eksploitasi. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut:
1.        Memanfaatkan SDA yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misal: air, tanah, dan udara.
2.        Menggunakan bahan pengganti
3.        Mengembangkan metode penambangan dan pemrosesan lebih efisien serta dapat didaur ulang.
4.        Melaksanakan etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam.
b)     Pemanfaatan sumber daya alam
Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang dapat dimanfaatkan berdasar SDA hayati dan nonhayati.
Sumber daya alam hayati adalah Sumber Daya Alam yang berasal dari mahluk hidup, atau berhubungan dengan mahluk hidup.Contoh Tumbuhan, Pertanian dan perkebunan, Hewan, peternakan, dan perikanan
Sumber daya alam non hayati Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.Contoh : air, Angin. Tanah, Hasil tambang
c)      Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya.Berasal dari kata Yunanioikos ("habitat") dan logos ("ilmu").Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lainsuhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makananmanusia dan tingkat tropik.
Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:
  1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
  2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
  3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
d)     Konsep ekologi
Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis). Perubahan terhadap salah satu komponen akan memengaruhi komponen lainnya. Homeostatis adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada dalam keseimbangan.
Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya komponen penyusunnya yaitu organisme dan populasi. Dengan demikian, ekosistem dapat dianggap suatu cibernetik di alam. Namun manusia cenderung mengganggu sistem pengendalian alamiah ini.
Ekosistem merupakan kumpulan dari bermacam-macam dari alam tersebut, contoh hewan, tumbuhan, lingkungan, dan yang terakhir manusia
e)      Konsep lingkungan di Indonesia
Lingkungan di Indonesia disebut "lingkungan hidup". Dalam Undang-Undang no. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, definisi Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Pada suatu lingkungan terdapat dua komponen penting pembentukannya sehingga menciptakan suatu ekosistem yakni komponen biotik (hewan, manusia, tumbuhan, jamur dan benda hidup lainnya) dan komponen abiotic (tanah, air, api, batu, udara).
f)       Kerusakan lingkungan hidup
Kerusakan pada lingkungan hidup terjadi karena dua faktor baik fator alami ataupun karena tangan-tangan jahil manusia.Pentingnya lingkungan hidup yang terawat terkadang dilupakan oleh manusia, dan hal ini bisa menjadikan ekosistem serta kehidupan yang tidak maksimal pada lingkungan tersebut.
Berikut beberapa faktor secara mendalam yang menjadikan kerusakan lingkungan hidup.
·         Faktor alami. Banyaknya bencana alam dan cuaca yang tidak menentu menjadi penyebab terjadinya kerusakan lingkungan hidup.Bencana alam tersebut bisa berupa banjir, tanah longsor, tsunami, angin puting beliung, angin topan, gunung meletus, ataupun gempa bumi. Selain berbahaya bagi keselamatan manusia maupun mahkluk lainnya, bencana ini akan membuat rusaknya lingkungan.
·         Faktor buatan. Manusia sebagai makhluk berakal dan memiliki kemampuan tinggi dibandingkan dengan makhluk lain akan terus berkembang dari pola hidup sederhana menuju ke kehidupan yang modern. Dengan adanya perkembangan kehidupan, tentunya kebutuhannya juga akan sangat berkembang termasuk kebutuhan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
Kerusakan lingkungan karena faktor manusia bisa berupa adanya penenbangan secara liar yang menyebabkan banjir ataupun tanah longsor, dan pembuangan sampah di sembarang tempat terlebih aliran sungai dan laut akan membuat pencemaran.
Upaya pelestarian
·       Penanaman kembali hutan yang gundul
·       Pencegahan terhadap buang sampah dan limbah di sembarang tempat
·       Pemberian sanksi ketat terhadap pelaku pencemar lingkungan
·       Menghentikan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan
·       Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian tanah, air, udara dan lingkungan.
Ilmu lingkungan adalah bidang akademik multidisipliner yang mengintegrasikan ilmu fisika, biologi, kimia, ekologi, ilmu tanah, geologi, sains atmosfer, dan geografi untuk mempelajari lingkungan, dan solusi dari permasalahan lingkungan.Ilmu lingkungan menyediakan pendekatan intidisipliner yang terintegrasi dan kuantitatif untuk mempelajari sistem lingkungan.
Bidang terkait yang dipelajari ialah pembelajaran lingkungan dan teknik lingkungan.Pembelajaran lingkungan menggabungkan berbagai ilmu social untuk memahami hubungan antar manusia, persepsi, dan kebijakan mengenai lingkungan.Teknik lingkungan fokus pada desain dan teknologi untuk meningkatkan kualitas lingkungan di berbagai aspek. Ilmuwan lingkungan bekerja pada subjek seperti memahami proses yang terjadi di bumi, mengevaulasi sistem energi, kendali dan mitigasi polusi, manajemen sumber daya alam, dan efek dari perubahan iklim. Masalah lingkungan seringkali mencakup interaksi proses fisika, kimia, dan biologis.
Ilmu lingkungan adalah kajian tentang kenyataan dan upaya yang harus dilakukan manusia untuk mengelola lingkungan hidup sesuai dengan peran dan fungsinya, agar mendukung perikehidupan serta meningkatkan kesejahteraan umat manusia dan makhluk hidup lainnya.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi.Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Dasar – dasar Ekologi berwawasan lingkungan terdiri atas :
(a)     interaksi,
(b)   interdepensi,
(c)    diversitas-keanekaragaman,
(d)   harmoni-keselarasan, serta,
(e)    keberlanjutan-sustainability.
Sementara itu, upaya yang dilakukan dalam pengelolaan lingkungan adalah untuk:
      i.          Mengendalikan dan mengatur interaksi antar komponen lingkungan agar menuju ke arah yang menguntungkan secara berlanjut.
    ii.          Mengefektifkan mekanisme kompensatif antar komponen lingkungan guna meningkatkan ketahanan lingkungan melawan usikan.
  iii.          Mencegah intervensi manusia yang merugikan dan menghilangkan usikan yang berlebihan pada daya dukungnya.
Manusia merupakan salah satu variabel determinan dalam pembangunan dan pengelolaan lingkungan hidup. Proses pembangunan merupakan interaksi dari berbagai variabel faktor produksi utama, menyangkut sumberdaya manusia, sumberdaya alam, modal, teknologi serta kelembagaan dan ketrampilan manajerial.Dalam pengertian sustainable development,yang harus dipertahankan keberlanjutan dan eksistensinya tidak hanya menyangkut kelima variabel tersebut,melainkan juga proses-proses interaksi antara kelimanya. Dinamika interaksi ini harus tetap berjalan secara proposional, kalau berbagai kesenjangan dan stagnasi pembangunan ingin dihindarkan.
Ilmu lingkungan memulai pembelajaran dan investigasi substantif dan aktif pada tahun 1960an dan 1970an, didorong oleh:
·         kebutuhan pendekatan multidisipliner untuk menganalisis masalah lingkungan yang kompleks.
·         kedatangan hukum terkait lingkungan yang membutuhkan protokol dan investigasi lingkungan
·         tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap aksi nyata dari gerakan yang menyinggung masalah lingkungan
National Center for Education Statistics di Amerika Serikat mendefinisikan ilmu lingkungan sebagai: Program yang fokus pada aplikasi prinsip biologi, kimia, dan fisika untuk mempelajari lingkungan fisik dan solusi dan permasalahan lingkungan, termasuk subjek seperti meredakan atau mengendalikan polusi dan degradasi lingkungan; interaksi antara masyarakat dan lingkungan alam; dan manajemen sumber daya alam.Termasuk kaidah permodelan dalam biologi, kimia, fisika, ilmu kebumian, klimatologi, statistik, dan matematika
g)      Ekologi dalam kacamata antropologi
Terkadang ekologi dibandingkan dengan antropologi, sebab keduanya menggunakan banyak metode untuk mempelajari satu hal yang kita tak bisa tinggal tanpa itu.Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita dipengaruhi lingkungan kita, ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita.
Beberapa orang berpikir mereka hanya seorang ilmuwan, namun paradigma mekanistik bersikeras meletakkan subjek manusia dalam kontrol objek ekologi masalah subjek-objek. Namun dalam psikologievolusioner atau psikoneuroimunologi misalnya jelas jika kemampuan manusia dan tantangan ekonomi berkembang bersama. Dengan baik ditetapkan Antoine de Saint-Exupery: "Bumi mengajarkan kita lebih banyak tentang diri kita daripada seluruh buku. Karena itu menolak kita manusia menemukan dirinya sendiri saat ia membandingkan dirinya terhadap hambatan."
Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan.Kata ekologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti habitat atau tempat tinggal, dan logos yang berarti ilmu atau kajian.Secara umum ekologi diartikan ilmu yang mempelajari interaksi anatra makhluk hidup dengan lingkungan. Dalam ilmu lingkungan seperti halnya ekologi , mahluk hidup (organime), di pelajari dalam unit populasi . Populasi adalah sekelompok individu- individu mahluk hidup yang sejenis yang hidup dalam suatu lingkungan tertentu.Basis dari Ekologi adalah ekosistem. Ekologi mengkaji berbagai proses dan bentuk interaksi yang terjadi di dalam ekosistem.
Ø  Ekosistem
Tingkatan organisasi yang lebih tinggi dari komunitas adalah ekosistem.Suatu kawasan alam yang di dalamnya tercakup unsur makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak hidup (abiotik) dimana antara unsur-unsur tersebut terjadi hubungan timbal balik.
Unsur Biotik berdasarkan fungsinya dapat dikelompokan menjadi:
a.         Produser: bersifat autotrof (dapat menyediakan makanan sendiri melalui fotosintesis); jumlah biomassa paling banyak; contohnya tumbuhan yang berhijau daun.
b.        Konsumer: bersifat heterotrof (tidak dapat berfotosintesis); mengkonsumsi autotrof; contohnya herbivora (pemakan tumbuhan); karnivora (pemakan daging); omnivora (pemakan segala).
c.         Dekomposer: menguraikan senyawa organik (biodegradable) dari tumbuhan dan binatang yang telah mati menjadi senyawa anorganik (mineral) yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Pengurai terdiri dari bakteri, jamur, dan alga.
Unsur Abiotik adalah komponen fisik dan kimia yang terdiri atas:
a.         Tanah: habitat dan media hidup makhluk hidup; tempat tersedianya air dan mineral untuk tumbuhan
b.        Air: habitat tumbuhan dan binatang; kebutuhan esensial makhluk hidup.
c.         Cahaya dan suhu : sumber energi untuk fotosintesis; menentukan penyebaran organisme; menentukan cuaca, hujan, dan angina
d.        Udara : O2 untuk respirasi binatang; CO2 untuk fotosintesis tumbuhan
Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar dalam ekologi, mengingat bahwa di dalamnya tercakup organisme dan lingkungan abiotik yang satu terhadap yang lain saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan benda nyata dan mempunyai ukuran beraneka, bergantung pada tingkat organisasinya.Ekosistem kolam, misalnya, memiliki organisasi yang sederhana daripada ekosistem danau.Suatu pulau memiliki ekosistem yang lebih kompleks, dan yang paling kompleks tentunya ekosistem bumi.
Ø  Ekologi Sebagai Dasar Pengetahuan Lingkungan
Secara umum ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Penerapan ekologi pada pengetahuan lingkungan konservasi sumber daya alam, pengendalian erosi, pengendalian banjir, Penghutanan kembali, Restorasi hewan-hewan liar, Silvikultur – agroforestry,  Pertanian dan peternakan, Pertambangan, Pengolahan limbah Dinamika kependudukan.
Ø  Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidupnya
Sedikit demi sedikit manusia mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya disadari ataupun tidak manusia memiliki pengaruh pada alam lingkungan hidupnya.Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibandingkan dengan di hutan rimba di mana penduduknya masih sedikit dan primitif. Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif atau pun negatif. Berpengaruh baik bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir dan penalaran yang tinggi.Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang.Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif.Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan.Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.
Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:
1.    Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin menciut (depletion);
2.    Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
3.    Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;
4.    Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor;
5.    Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah.hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri;
Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:
1.    Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;
2.    Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
3.    Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
4.    Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
5.    Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.
Sumber alam dapat di golongkan ke dalam dua bagian yakni:
1.    Sumber alam yang dapat di perbaharui (renewable resources) atau di sebut pula sumber-sumber alam biotik. Sumber alam biotik ini adalah semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan dan tumbuhan-tumbuhan.
2.    Sumber alam yang tidak di perbaharui (nonrenewable resources) atau disebut pula sebagai golongan sumber alam abiotik. Sumber alam abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian, mineral dan bahan-bahan tambang lainnya.
Sumber alam biotik mempunyai kemampuan diri atau bertambah, misalkan tumbuhan dapat berkembang biak dengan biji atau spora dan hewan-hewan menghasilkan keturunannya dengan telur atau melahirkan. Oleh karena itu sumber daya alam tersebut di katakan sebagai sumber daya alam yang masih dapat di perbaharui.Lain halnya dengan sumber daya alam abiotik yang tidak dapat memperbaharui dirinya. Bila sumber minyak, batu bara atau bahan-bahan lainnya telah habis di gunakan manusia, maka habislah bahan-bahan tambang tersebut.
Sumber alam abiotik dapat terus digunakan atau dimanfaatkan oleh manusia, bila manusia menggunakannya secara bijaksana dalam penggunaan berarti memerhatikan siklus hidup sumber alam tersebut dan diusahakan jangan sampai sumber alam itu musnah.Sebab, sekali suatu jenis spesies di bumi musnah, jangan berharap bahwa jenis tersebut dapat muncul kembali.Sudah seharusnya manusia menggunakan baik sumber daya biotik dan abiotik secara tepat dan bertanggung jawab.
Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan keinginan.Manusia bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan organisme lainnya, terutama dalam penggunaan sumber-sumber alamnya. Berbagai cara telah dilakukan manusia dalam menggunakan sumber-sumber alam berupa tanah, air, fauna, flora, bahan-bahan galian, dan sebagainya. Namun sesuai dengan kondisi lingkungan saat ini manusia susah seharusnya melakukan perubahan. Perubahan yang dimaksud disini bukanlah transformasi yang diartikan sebagai perubahan seluruhnya (dari teknologi, sosial budaya dan ekonomi).Perubahan disini lebih kepada perubahan hidup berperilaku, kebiasaan dalam hidup yang menunjang pada penyelamatan lingkungan, perilaku hidup manusia. Masih banyak masyarakat kita yang memiliki kebiasaan yang tidak ramah lingkungan, seperti pengrusakan lingkungan demi keuntungan semata.Seharusnya manusia berhati-hati dalam mengolah tanah, air, udara mahluk mahluk yang ada di dunia ini.Khususnya pada lingkungan, manusia telah begitu banyak menimbulkan kerusakan pada bumi ini. Limbah, kotoran, sampah dibuang begitu saja tanpa mengindahkan lingkungan dan makhluk lain. Responnya dari lingkungan dapat kita lihat seperti menyebabkan penyakit, bahkan menjadi bencana alam.

BAB I
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan memiliki hubungan dengan manusia. lingkungan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan mempengaruhi lingkungan tempat hidupnya.
Sumber alam dapat di golongkan ke dalam dua bagian yakni:
1.    Sumber alam yang dapat di perbaharui (renewable resources) atau di sebut pula sumber-sumber alam biotik. Sumber alam biotik ini adalah semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan dan tumbuhan-tumbuhan.
2.    Sumber alam yang tidak di perbaharui (nonrenewable resources) atau disebut pula sebagai golongan sumber alam abiotik. Sumber alam abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian, mineral dan bahan-bahan tambang lainnya.
Upaya pelestarian dapat dilakukan dengan cara :
·       Penanaman kembali hutan yang gundul
·       Pencegahan terhadap buang sampah dan limbah di sembarang tempat
·       Pemberian sanksi ketat terhadap pelaku pencemar lingkungan
·       Menghentikan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan
·       Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian tanah, air, udara dan lingkungan.



DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar: