MAKALAH
SUMBER DAYA ALAM ( SDA ), LINGKUNGAN
SERTA PENGELOLAANNYA
DISUSUN OLEH
ANGGOTA KELOMPOK V :
AISAH TUNNIFA ( 141403002 )
VITA BUNGA
ROSANNA LUBIS ( 141403021 )
M. FATKHUDIN ( 141403014 )
EKONOMI DAN BISNIS SYARIAH
SEMESTER VI ( ENAM)
UNTUK MEMENUHI TUGAS
ILMU ALAMIAH DASAR ( IAD ) DAN ILMU
BUDAYA DASAR ( IBD )
DOSEN PEMBIMBING
SARJA, S. Sos. I, MM.
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM BHAKTI NEGARA TEGAL
TAHUN
AKADEMIK 2017
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik
dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang
memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil. Lingkungan amat
penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan
oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan
memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan memiliki hubungan dengan manusia.
lingkungan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia, demikian pula kehidupan
manusia akan mempengaruhi lingkungan tempat hidupnya. Faktor lingkungan (tanah, iklim, topografi, sumber daya alam) dapat menjadi pra
kondisi bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel
yang mempengaruhi kehidupan manusia. Manusia pun dapat mempengaruhi lingkungan
demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya. Perhatian dan pengaruh manusia
terhadap ligkungan makin meningkat pada zaman teknologi maju. Masa ini manusia
mengubah lingkungan hidup alami menjadi lingkungan hidup binaan. Eksplotasi
sumber daya alam makin meningkat untuk memenuhin bahan dasar industri.
Sebaliknya hasil industri berupa asap dan limbah mulai menurunkan kualitas
lingkungan hidup. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang
hubungan antara sumberdaya alam,
manusia dan
lingkungan.
- Rumusan masalah
1.
Apa definisi SDA?
2.
Apa saja jenis-jenis SDA?
BAB II
PEMBAHASAN
a)
Definisi SDA
Sumber daya alam ialah segala sesuatu yang berasal dari alam untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. SDA tergolong atas komponen biotik(hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme) dan komponen abiotik (minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah).
Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya
digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat
diperbaharui.SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus
ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan.Contoh :Tumbuhan,
hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air. Walaupun jumlahnya
sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk
dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya
terbatas karena penggunaan lebih cepat dari proses pembentukan dan jika
digunakan secara terus-menerus akan habis. Contoh: Minyak bumi, emas, besi, dan
berbagai bahan tambang lainnya.
Daya dukung lingkungan ialah kemampuan lingkungan mendukung kehidupan semua makhluk
hidup meliputi ketersediaan SDA untuk penuhi kebutuhan dasar dan tersedia cukup
ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial.Keberadaan sumber daya alam di bumi tidak tersebar merata
sehingga daya dukung lingkungan pada setiap daerah berbeda-beda.Maka pemanfaatan
harus dijaga agar terus berkesinambungan dan hindari eksploitasi. Pemeliharaan
dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional
antara lain sebagai berikut:
1.
Memanfaatkan SDA yang dapat diperbaharui dengan hati-hati
dan efisien, misal: air, tanah, dan udara.
2.
Menggunakan bahan pengganti
3.
Mengembangkan metode penambangan dan pemrosesan lebih
efisien serta dapat didaur ulang.
4.
Melaksanakan etika lingkungan dengan menjaga kelestarian
alam.
b) Pemanfaatan
sumber daya alam
Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan
manusia yang dapat dimanfaatkan berdasar SDA hayati dan nonhayati.
Sumber daya alam hayati adalah Sumber Daya Alam yang berasal
dari mahluk hidup, atau berhubungan dengan mahluk hidup.Contoh Tumbuhan,
Pertanian dan perkebunan, Hewan, peternakan, dan perikanan
Sumber daya alam non hayati Ialah sumber daya alam yang dapat
diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus,
contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.Contoh : air, Angin. Tanah, Hasil tambang
c) Ekologi
adalah ilmu yang
mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang
lainnya.Berasal dari kata Yunanioikos
("habitat") dan logos ("ilmu").Ekologi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun
interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.Istilah ekologi pertama kali
dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup
dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lainsuhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk
hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga
berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu
populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu
sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang
baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh
yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya
dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di
dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan,
dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makananmanusia dan tingkat tropik.
Para
ahli ekologi mempelajari hal berikut:
- Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
- Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
- Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
d) Konsep
ekologi
Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem harus dipertahankan dalam
kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis). Perubahan terhadap
salah satu komponen akan memengaruhi komponen lainnya.
Homeostatis adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada dalam
keseimbangan.
Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti
halnya komponen penyusunnya yaitu organisme dan populasi. Dengan demikian, ekosistem dapat dianggap suatu cibernetik di alam. Namun manusia cenderung mengganggu sistem pengendalian alamiah ini.
Ekosistem merupakan
kumpulan dari bermacam-macam dari alam tersebut, contoh hewan, tumbuhan,
lingkungan, dan yang terakhir manusia
e) Konsep
lingkungan di Indonesia
Lingkungan di Indonesia disebut
"lingkungan hidup". Dalam Undang-Undang no. 23
tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, definisi Lingkungan
Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Pada suatu lingkungan terdapat dua
komponen penting pembentukannya sehingga menciptakan suatu ekosistem yakni
komponen biotik (hewan, manusia, tumbuhan, jamur dan benda hidup lainnya) dan
komponen abiotic (tanah, air, api, batu, udara).
f) Kerusakan
lingkungan hidup
Kerusakan pada lingkungan hidup
terjadi karena dua faktor baik fator alami ataupun karena tangan-tangan jahil
manusia.Pentingnya lingkungan hidup yang terawat terkadang dilupakan oleh
manusia, dan hal ini bisa menjadikan ekosistem serta kehidupan yang tidak
maksimal pada lingkungan tersebut.
Berikut
beberapa faktor secara mendalam yang menjadikan kerusakan lingkungan hidup.
·
Faktor alami. Banyaknya
bencana alam dan cuaca yang tidak menentu menjadi penyebab terjadinya kerusakan
lingkungan hidup.Bencana alam tersebut bisa berupa banjir, tanah longsor,
tsunami, angin puting beliung, angin topan, gunung meletus, ataupun gempa bumi.
Selain berbahaya bagi keselamatan
manusia maupun mahkluk lainnya, bencana ini akan membuat rusaknya lingkungan.
·
Faktor buatan. Manusia
sebagai makhluk berakal dan memiliki kemampuan tinggi dibandingkan dengan
makhluk lain akan terus berkembang dari pola hidup sederhana menuju ke
kehidupan yang modern. Dengan
adanya perkembangan kehidupan, tentunya kebutuhannya juga akan sangat
berkembang termasuk kebutuhan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
Kerusakan
lingkungan karena faktor manusia bisa berupa adanya penenbangan secara liar
yang menyebabkan banjir ataupun tanah longsor, dan pembuangan sampah di
sembarang tempat terlebih aliran sungai dan laut akan membuat pencemaran.
Upaya pelestarian
· Penanaman kembali hutan yang gundul
·
Pencegahan terhadap buang sampah dan limbah di sembarang
tempat
·
Pemberian sanksi ketat terhadap pelaku pencemar lingkungan
·
Menghentikan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan
· Peningkatan kesadaran masyarakat
akan pentingnya kelestarian tanah, air, udara dan lingkungan.
Ilmu lingkungan
adalah bidang akademik multidisipliner yang mengintegrasikan ilmu fisika, biologi,
kimia, ekologi, ilmu tanah, geologi, sains atmosfer, dan geografi untuk
mempelajari lingkungan, dan solusi dari permasalahan lingkungan.Ilmu lingkungan
menyediakan pendekatan intidisipliner yang terintegrasi dan kuantitatif untuk
mempelajari sistem lingkungan.
Bidang terkait yang dipelajari ialah pembelajaran
lingkungan dan teknik lingkungan.Pembelajaran lingkungan menggabungkan berbagai
ilmu social untuk memahami hubungan antar manusia, persepsi, dan kebijakan mengenai
lingkungan.Teknik lingkungan fokus pada desain dan teknologi untuk
meningkatkan kualitas lingkungan di berbagai aspek. Ilmuwan lingkungan bekerja pada subjek seperti
memahami proses yang terjadi di bumi, mengevaulasi sistem energi, kendali dan mitigasi
polusi, manajemen sumber daya alam, dan efek dari perubahan
iklim. Masalah lingkungan seringkali mencakup
interaksi proses fisika, kimia, dan biologis.
Ilmu lingkungan adalah kajian tentang kenyataan dan upaya
yang harus dilakukan manusia untuk mengelola lingkungan hidup sesuai dengan
peran dan fungsinya, agar mendukung perikehidupan serta meningkatkan
kesejahteraan umat manusia dan makhluk hidup lainnya.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen
abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim,
kelembaban, cahaya, bunyi.Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang
bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Dasar – dasar Ekologi berwawasan lingkungan terdiri atas :
(a) interaksi,
(b) interdepensi,
(c) diversitas-keanekaragaman,
(d) harmoni-keselarasan, serta,
(e) keberlanjutan-sustainability.
Sementara itu, upaya yang dilakukan dalam pengelolaan
lingkungan adalah untuk:
i.
Mengendalikan dan mengatur interaksi antar komponen lingkungan
agar menuju ke arah yang menguntungkan secara
berlanjut.
ii.
Mengefektifkan mekanisme kompensatif antar komponen
lingkungan guna meningkatkan ketahanan lingkungan melawan usikan.
iii.
Mencegah intervensi manusia yang merugikan dan menghilangkan
usikan yang berlebihan pada daya dukungnya.
Manusia merupakan salah satu variabel determinan dalam
pembangunan dan pengelolaan lingkungan hidup. Proses pembangunan merupakan
interaksi dari berbagai variabel faktor produksi utama, menyangkut sumberdaya
manusia, sumberdaya alam, modal, teknologi serta kelembagaan dan ketrampilan
manajerial.Dalam pengertian sustainable development,yang harus dipertahankan
keberlanjutan dan eksistensinya tidak hanya menyangkut kelima variabel
tersebut,melainkan juga proses-proses interaksi antara kelimanya. Dinamika
interaksi ini harus tetap berjalan secara proposional, kalau berbagai
kesenjangan dan stagnasi pembangunan ingin dihindarkan.
Ilmu lingkungan memulai pembelajaran dan investigasi
substantif dan aktif pada tahun 1960an dan 1970an, didorong oleh:
·
kebutuhan pendekatan multidisipliner untuk menganalisis
masalah lingkungan yang kompleks.
·
kedatangan hukum terkait lingkungan yang membutuhkan
protokol dan investigasi lingkungan
·
tumbuhnya kesadaran
masyarakat terhadap aksi nyata dari gerakan yang menyinggung masalah lingkungan
National Center for Education Statistics di Amerika Serikat mendefinisikan ilmu lingkungan
sebagai: Program yang fokus pada aplikasi
prinsip biologi, kimia, dan fisika untuk mempelajari lingkungan fisik dan
solusi dan permasalahan lingkungan, termasuk subjek seperti meredakan atau
mengendalikan polusi dan degradasi lingkungan; interaksi antara masyarakat dan
lingkungan alam; dan manajemen sumber daya alam.Termasuk kaidah permodelan
dalam biologi, kimia, fisika, ilmu kebumian, klimatologi, statistik, dan
matematika
g) Ekologi
dalam kacamata antropologi
Terkadang ekologi dibandingkan dengan antropologi, sebab keduanya menggunakan banyak metode untuk mempelajari
satu hal yang kita tak bisa tinggal tanpa itu.Antropologi ialah tentang
bagaimana tubuh dan pikiran kita dipengaruhi lingkungan kita, ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita
dipengaruhi tubuh dan pikiran kita.
Beberapa orang berpikir mereka hanya seorang ilmuwan, namun paradigma mekanistik bersikeras meletakkan subjek
manusia dalam kontrol objek ekologi masalah subjek-objek. Namun dalam psikologievolusioner atau psikoneuroimunologi misalnya jelas jika kemampuan manusia dan tantangan ekonomi berkembang bersama. Dengan baik
ditetapkan Antoine de Saint-Exupery: "Bumi mengajarkan kita lebih banyak
tentang diri kita daripada seluruh buku. Karena itu menolak kita manusia menemukan dirinya sendiri
saat ia membandingkan dirinya terhadap hambatan."
Ekologi merupakan salah
satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan.Kata ekologi berasal dari Bahasa Yunani,
yaitu oikos yang berarti habitat atau tempat tinggal, dan logos yang berarti
ilmu atau kajian.Secara umum ekologi diartikan ilmu yang mempelajari interaksi
anatra makhluk hidup dengan lingkungan. Dalam ilmu lingkungan seperti halnya
ekologi , mahluk hidup (organime), di pelajari dalam unit populasi . Populasi
adalah sekelompok individu- individu mahluk hidup yang sejenis yang hidup dalam
suatu lingkungan tertentu.Basis dari Ekologi adalah ekosistem. Ekologi mengkaji
berbagai proses dan
bentuk interaksi yang terjadi di dalam ekosistem.
Ø Ekosistem
Tingkatan organisasi
yang lebih tinggi dari komunitas adalah ekosistem.Suatu kawasan alam yang di
dalamnya tercakup unsur makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak hidup (abiotik)
dimana antara unsur-unsur tersebut terjadi hubungan timbal balik.
Unsur Biotik berdasarkan fungsinya dapat dikelompokan menjadi:
Unsur Biotik berdasarkan fungsinya dapat dikelompokan menjadi:
a.
Produser:
bersifat autotrof (dapat menyediakan makanan sendiri melalui fotosintesis);
jumlah biomassa paling banyak; contohnya tumbuhan yang berhijau daun.
b.
Konsumer:
bersifat heterotrof (tidak dapat berfotosintesis); mengkonsumsi autotrof;
contohnya herbivora (pemakan tumbuhan); karnivora (pemakan daging); omnivora
(pemakan segala).
c.
Dekomposer:
menguraikan senyawa organik (biodegradable) dari tumbuhan dan binatang yang
telah mati menjadi senyawa anorganik (mineral) yang dapat dimanfaatkan oleh
tumbuhan. Pengurai terdiri dari bakteri, jamur, dan alga.
Unsur Abiotik
adalah komponen fisik dan kimia yang terdiri atas:
a.
Tanah: habitat
dan media hidup makhluk hidup; tempat tersedianya air dan mineral untuk
tumbuhan
b.
Air: habitat
tumbuhan dan binatang; kebutuhan esensial makhluk hidup.
c.
Cahaya dan suhu
: sumber energi untuk fotosintesis; menentukan penyebaran organisme; menentukan
cuaca, hujan, dan angina
d.
Udara : O2 untuk respirasi binatang; CO2 untuk
fotosintesis tumbuhan
Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar dalam ekologi, mengingat bahwa di dalamnya tercakup organisme dan lingkungan abiotik yang satu terhadap yang lain saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan benda nyata dan mempunyai ukuran beraneka, bergantung pada tingkat organisasinya.Ekosistem kolam, misalnya, memiliki organisasi yang sederhana daripada ekosistem danau.Suatu pulau memiliki ekosistem yang lebih kompleks, dan yang paling kompleks tentunya ekosistem bumi.
Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar dalam ekologi, mengingat bahwa di dalamnya tercakup organisme dan lingkungan abiotik yang satu terhadap yang lain saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan benda nyata dan mempunyai ukuran beraneka, bergantung pada tingkat organisasinya.Ekosistem kolam, misalnya, memiliki organisasi yang sederhana daripada ekosistem danau.Suatu pulau memiliki ekosistem yang lebih kompleks, dan yang paling kompleks tentunya ekosistem bumi.
Ø Ekologi Sebagai
Dasar Pengetahuan Lingkungan
Secara umum ekologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Penerapan ekologi
pada pengetahuan lingkungan konservasi
sumber daya alam, pengendalian
erosi, pengendalian
banjir, Penghutanan kembali, Restorasi hewan-hewan liar, Silvikultur – agroforestry, Pertanian
dan peternakan, Pertambangan, Pengolahan limbah Dinamika kependudukan.
Ø Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidupnya
Sedikit demi sedikit manusia mulai menyesuaikan diri pada
alam lingkungan hidupnya disadari ataupun tidak manusia memiliki pengaruh pada
alam lingkungan hidupnya.Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas
di kota-kota, dibandingkan dengan di hutan rimba di mana penduduknya masih
sedikit dan primitif. Perubahan alam lingkungan hidup manusia
akan berpengaruh baik secara positif atau pun negatif. Berpengaruh baik bagi
manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut dan
berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan
hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
Manusia merupakan
komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir dan penalaran yang
tinggi.Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan
serta teknologi yang makin berkembang.Peranan manusia dalam lingkungan ada yang
bersifat positif dan ada yang bersifat negatif.Peranan manusia yang bersifat
negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan.Kerugian ini secara langsung
atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat
menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung
lingkungan.
Peranan Manusia yang bersifat negatif
terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:
1.
Eksploitasi yang
melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin menciut (depletion);
2.
Punah atau
merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
3.
Berubahnya
ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak
mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;
4.
Berubahnya
profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan
longsor;
5.
Masuknya energi
bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran
air, udara, dan tanah.hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup.
Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia
itu sendiri;
Peranan Manusia yang
menguntungkan lingkungan antara lain:
1.
Melakukan
eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak
dapat diperbaharui;
2.
Mengadakan
penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta
untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
3.
Melakukan proses
daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke
dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
4.
Melakukan sistem
pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah.
Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi
serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
5.
Membuat
peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan
keanekaan jenis makhluk hidup.
Sumber alam dapat di
golongkan ke dalam dua bagian yakni:
1.
Sumber alam yang
dapat di perbaharui (renewable resources) atau di sebut pula sumber-sumber alam
biotik. Sumber alam biotik ini adalah semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan
dan tumbuhan-tumbuhan.
2.
Sumber alam yang
tidak di perbaharui (nonrenewable resources) atau disebut pula sebagai golongan
sumber alam abiotik. Sumber alam abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian,
mineral dan bahan-bahan tambang lainnya.
Sumber alam biotik mempunyai kemampuan diri atau
bertambah, misalkan tumbuhan dapat berkembang biak dengan biji atau spora dan
hewan-hewan menghasilkan keturunannya dengan telur atau melahirkan. Oleh karena
itu sumber daya alam tersebut di katakan sebagai sumber daya alam yang masih
dapat di perbaharui.Lain halnya dengan sumber daya alam abiotik yang tidak
dapat memperbaharui dirinya. Bila sumber minyak, batu bara atau bahan-bahan
lainnya telah habis di gunakan manusia, maka habislah bahan-bahan tambang
tersebut.
Sumber alam abiotik dapat terus digunakan atau
dimanfaatkan oleh manusia, bila manusia menggunakannya secara bijaksana dalam
penggunaan berarti memerhatikan siklus hidup sumber alam tersebut dan
diusahakan jangan sampai sumber alam itu musnah.Sebab, sekali suatu jenis
spesies di bumi musnah, jangan berharap bahwa jenis tersebut dapat muncul
kembali.Sudah seharusnya manusia menggunakan baik sumber daya biotik dan
abiotik secara tepat dan bertanggung jawab.
Manusia memandang alam lingkungannya dengan
bermacam-macam kebutuhan dan keinginan.Manusia bersaing dengan spesies lainnya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan
lebih besar dibandingkan organisme lainnya, terutama dalam penggunaan
sumber-sumber alamnya. Berbagai cara telah dilakukan manusia dalam menggunakan
sumber-sumber alam berupa tanah, air, fauna, flora, bahan-bahan galian, dan
sebagainya. Namun sesuai dengan kondisi lingkungan saat ini manusia susah
seharusnya melakukan perubahan. Perubahan yang dimaksud disini bukanlah
transformasi yang diartikan sebagai perubahan seluruhnya (dari teknologi,
sosial budaya dan ekonomi).Perubahan disini lebih kepada perubahan hidup
berperilaku, kebiasaan dalam hidup yang menunjang pada penyelamatan lingkungan,
perilaku hidup manusia. Masih
banyak masyarakat kita yang memiliki kebiasaan yang tidak ramah lingkungan,
seperti pengrusakan lingkungan demi keuntungan semata.Seharusnya manusia
berhati-hati dalam mengolah tanah, air, udara mahluk mahluk yang ada di dunia
ini.Khususnya pada lingkungan, manusia telah begitu banyak menimbulkan
kerusakan pada bumi ini. Limbah, kotoran, sampah dibuang begitu saja tanpa
mengindahkan lingkungan dan makhluk lain. Responnya dari lingkungan dapat kita
lihat seperti menyebabkan penyakit, bahkan menjadi bencana alam.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia.
Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi
kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu
kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya. Lingkungan memiliki hubungan dengan manusia. lingkungan mempengaruhi
sikap dan perilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan mempengaruhi
lingkungan tempat hidupnya.
Sumber alam dapat di
golongkan ke dalam dua bagian yakni:
1.
Sumber alam yang
dapat di perbaharui (renewable resources) atau di sebut pula sumber-sumber alam
biotik. Sumber alam biotik ini adalah semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan
dan tumbuhan-tumbuhan.
2.
Sumber alam yang
tidak di perbaharui (nonrenewable resources) atau disebut pula sebagai golongan
sumber alam abiotik. Sumber alam abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian,
mineral dan bahan-bahan tambang lainnya.
Upaya
pelestarian dapat dilakukan dengan cara :
· Penanaman kembali hutan yang gundul
·
Pencegahan terhadap buang sampah dan limbah di sembarang
tempat
·
Pemberian sanksi ketat terhadap pelaku pencemar lingkungan
·
Menghentikan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan
· Peningkatan kesadaran masyarakat
akan pentingnya kelestarian tanah, air, udara dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar