TUGAS
MAKALAH
“Pemahaman Konsep
& Studi dalam Pengembangan Strategi Pemasaran”
Mata Kuliah : Perilaku
Konsumen
S1 Ekonomi Syariah
Semester 6
Disusun oleh:
1.Aisah
Tunnifa 141403002
2.Ardani
Ahmad 141403004
3.Defi
Meilani 141403006
4.Marifah 141403011
5.Masturoh 141403012
STAIBN TEGAL
Tahun 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perilaku konsumen memiliki kepentingan
khusus bagi orang karena berbagai alasan berhasrat mempengaruhi atau mengubah
perilaku itu, termasuk mereka yang kepentingan utamanya adalah pemasaran,
pendidikan, dan perlindungan konsumen, serta kebijakan umum. Sebelum Perang
Dunia II, banyak perusahaan, tetapi berorientasi pada produksi yang
mencerminkan filosofi bahwa “produk yang baik akan menjual diri sendiri”. Segera
menjadi penting sekali untuk mengubah fokus dari produksi ke pemasaran. Elemen
kunci dalam definisi ini adalah pertukaran antara pelanggan dan penyuplai.
Dalam konteks pembelian yang normal, uang ditukar dengan barang atau jasa yang
diinginkan.Perhatikan bahwa pelanggan terletak pada inti dari proses tersebut.
Semua yang dilakukan penyuplai dalam hal produk, harga, promosi dan distribusi
diadaptasikan dengan permintaan pasar. Oleh karena itu pelanggan menjalankan
pengaruh dominan pada semua yang dilakukan perusahaan. Tidak mengherankan bahwa
studi perilaku konsumen memiliki akar utamanya di dalam bidang ekonomi, dan
yang lebih baru, dalam bidang pemasaran.
B.
Rumusan masalah
1. Apa konsep dasar perilaku konsumen?
2. Apa saja ciri-ciri perilaku konsumen?
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
KONSEP DASAR
PERILAKU KONSUMEN
1)
Perilaku
Konsumen
Beberapa ahli telah mengemukakan definisi yang tidak persis sama
tentang perilaku konsumen disebabkan adanya perbedaan sudut pandang. Perilaku
manusia sangat komplek sehingga sangat sulit digambarkan dengan kata-kata.
Namun untuk memperluas pemahaman tentang perilaku konsumen, akan disampaikan
beberapa definisi perilaku konsumen dari beberapa pakar.
2) Pengertian
Perilaku Konsumen
–
Mowen (1998), mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah studi unit-unit dan
proses pembuatan keputusan yang terlibat dalam menerima, menggunakan dan
penentuan barang, jasa, dan ide. Definisi tersebut menggunakan istilah
unit-unit pembuat keputusan, karena keputusan bisa dibuat oleh individu atau
kelompok. Definisi tersebut juga mengatakan bahwa konsumsi adalah proses yang
diawali dengan penerimaan, konsumsi, dan diakhiri dengan penentuan
(disposition). Tahap penerimaan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi
pilihan konsumen terhadap produk, tahap konsumsi menganalisa bagaimana konsumen
senyatanya menggunakan produk yang diperoleh. Tahap penentuan menunjukkan apa
yang dilakukan konsumen setelah selesai menggunakan produk tersebut.
–
Engel et al. (1994 ) perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat
dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk
proses yang mendahului dan menyusul dari tindakan ini.
–
Schiffman dan Kanuk (2004), perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang
diperlihatkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi,
dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan
mereka
–
Loudon dan Della-Bitta (1993) perilaku konsumen dirumuskan sebagai proses
pengambilan keputusan dan aktifitas fisik dalam mengevaluasi, memperoleh,
menggunakan, dan membuang barang atau jasa
–
Solmoon (2002) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai suatu studi terhadap
proses yang dilalui individu atau kelompok ketika memilih , membeli,
menggunakan atau membuang suatu produk, jasa, ide, atau pengalaman untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka
Berdasarkan pendapat para ahli di atas pada prinsipnya perilaku
konsumen merupakan tindakan/perilaku, termasuk di dalamnya aspek-aspek yang
mempengaruhi tindakan itu, yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan
produk (barang dan jasa) guna memenuhi kebutuhannya sehingga Perilaku konsumen
pada hakikatnya untuk memahami “why do consumers do what they do”. Dari
definisi yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa Selanjtutny dapat
disimpulkan bahwa perilaku kosumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
pelaku yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam memperoleh,
menggunakan, dan membuang produk-produk yang dikonsumsi.
B.
KONSUMEN
Dalam kegiatan
sehari-hari kita sering mendengar istilah konsumen dan pelanggan. Konsumen
(consumer) merupakan istilah yang umum untuk menjelaskan setiap orang yang
terlibat dengan suatu kegiatan, seperti yang tercantum pada definisi perilaku
konsumen, yaitu mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, dan membuang barang atau
jasa. Pelanggan (customer) sering kali digunakan untuk menggambarkan sesorang
yang secara rutin membeli suatu produk dari suatu toko atau perusahaan
tertentu. Misalnya sesorang membeli pasta gigi merek PEPSODENT.
Konsumen
memiliki beberapa peran dalam ketiga proses tersebut, yaitu :
1. Pencetus ide (initiator)
2. Pembeli (purchase/buyer)
3. Pembayar (Payer)
4. Pengguna/Pemakai (User)
5. Pemberi pengaruh (influencer)
6. Pengambil keputusan (decision maker)
Contoh
:
Memilih sebuah furnitur dalam suatu
keluarga:
–
Pencetus ide (initiator) : Ibu
–
Pembeli (purchase/buyer) : Ibu dan Ayah
–
Pembayar (Payer) : Ayah
–
Pengguna/Pemakai (User) : Keluarga
–
Pemberi pengaruh (influencer) : Teman Ibu
–
Pengambil keputusan (decision maker) : Ayah
Hal ini
menunjukkan seorang konsumen dapat memiliki peran yang berbeda dan dalam suatu
peran dapat dimiliki orang yang berbeda.
Konsumen dapat
dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Konsumen individu (personal consumen)
- Konsumen organisasi (organizational consumer)
Konsumen
individu atau konsumen akhir adalah individu- individu yang melakukan pembelian
untuk memenuhi kebutuhan pribadi/konsumsi rumah tangganya. Sedangkan konsumen
organisasi atau lembaga adalah individu atau sekelompok individu yang melakukan
pembelian atas nama dan untuk digunakan lembaga. Dalam hal ini bisa berarti
perusahaan (orientasi bisns), lembaga pemerintah, dan Institusi atau sarana
publik (universitas, rumah sakit dan lain-lain
Konsumen
organisasi membeli dan mengonsumsi barang, peralatan, dan jasa atau pelayanan
dengan tujuan agar kegiatan organisasi dapat berjalan dengan baik.
Keragaman
konsumen sebagai individu, pengambil keputusan serta faktor-faktor lingkungan
yang mempengaruhinya akan semakin mempersulit untuk menyeragankan proses
pendekatan yang dapat empengaruhi mereka untuk melakukan pembelian terhadap
produk. Berbagai cara dilakukan perusahaan untuk meminimalisasi keragaman
tersebut, diantaranya melalui pengelompokan konsumen yangmemiliki karakteristik
tertentu sehingga diperkirakan mereka akan memperlihatkan perilaku pembelian
yang hampir sama. Dalam manajemen pemasaran hal ini dikenal dengan Segmenting,
targeting, dan positioning.
Segmentasi
dapat dilakukan berdasarkan karakteristik geografi, demografi, psikografi, dan
perilaku. Pengelompokan yang terkait denganperilaku adalah mengelompokkan
konsumen menurut frekuensi pembelian (misalnya : jarang, sering), manfaat
produk (misalnya kualitas, harga, kenyamanan, kecepatan) status pemakai
(misalnya bukan pemakai,pemakai yang pertama kali, pemakai kasang-kadang)
tingkat pemakaian (misalnya sedikit, sedang, banyak), status kesetiaan
(misalnya konsumen setia, sedang, sangat setia)
Dalam upaya
untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam
kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut
geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.
C. PERILAKU KONSUMEN SEBAGAI SEBUAH STUDI
Yaitu lebih
spesifik lagi bidang pemasaran. Studi tentang perilaku konsumen merupakan
integrasi antara berbagai bidang ilmu, yaitu ekonomi, sosiologi, antropologi,
dan psikologi. Seiring dengan perkembangan zaman, studi perilaku konsumen ini
juga makin berkembang.
Studi
perilaku konsumen muncul seiring dengan berkembangnya konsep pemasaran, yang
merupakan cara pandang pemasar dalam menghadapi konsumen dan pesaingnya, di
mana pemasar berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara lebih
efektif dari para pesaingnya. Tujuannya adalah memperoleh kepuasan pelanggan.
Sehingga ilmu perilaku konsumen dibutuhkan untuk mengidentifikasi apa kebutuhan
dan keinginan konsumen dan pelanggan tersebut sehingga pemasar mampu menyusun
dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang tepat untuk karakteristik
konsumen yang menjadi target pasar.
Pemahaman
tentang konsumen ini diperoleh pemasar melalui penelitian-penelitian perilaku
konsumen sehingga dapat dipertanggung-jawabkan kebenaran informasi yang terima
dan digunakan dalam penyusunan strategi pemasaran.
Adapun
beberapa teori perilaku konsumen
adalah sebagai berikut:
(1) Teori
Ekonomi Mikro.
Teori ini beranggapan bahwa setiap
konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya
meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari
produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih
besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk
beberapa produk yang lain
(2) Teori
Psikologis.
Teori ini mendasarkan diri pada
faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan
lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku
konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung
(3) Teori
Antropologis.
Teori ini juga menekankan perilaku
pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas,
seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.
Perilaku Konsumen secara umum dibagi
menjadi 2 yaitu Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional dan irasional.
1. Berikut ini beberapa ciri-ciri dari
Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:
Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
2. Barang yang dipilih konsumen memberikan
kegunaan optimal bagi konsumen
3. Konsumen memilih barang yang mutunya
terjamin
4. Konsumen memilih barang yang harganya
sesuai dengan kemampuan konsumen
Beberapa ciri-ciri Perilaku Konsumen
yang bersifat Irrasional:
1. Konsumen sangat cepat tertarik dengan
iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik
2. Konsumen memiliki barang-barang bermerk
atau branded yang sudah dikenal luas
3. Konsumen memilih barang bukan
berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise.
D.
PERILAKU
KONSUMEN DAN STRATEGI
Perilaku konsumen terkait dengan strategi pemasaran,
di mana pemasaran harus mampu menyusun kriteria pembentukan segmen konsumen,
kemudian melakukan pengelompokan dan menyusun profil dari konsumen tersebut.
Kemudian, pemasar memilih salah satu segmen untuk dijadikan pasar sasaran. Dan
setelah itu, pemasar menyusun dan mengimplementasikan strategi bauran pemasaran
yang tepat untuk segmen tersebut.
Studi tentang perilaku konsumen juga tidak terlepas
pada masalah riset pemasaran. Riset pemasaran adalah salah satu perangkat dalam
Sistem Informasi Manajemen (SIM), yang melakukan pengumpulan informasi tentang
sikap, motivasi, keinginan, dan hal-hal lainnya tentang konsumen. Informasi ini
digunakan sebagai dasar bagi pembentukan karakteristik dari segmen konsumen
sehingga konsumen dapat dikelompokkan dan diidentifikasikan, dan dapat
dibedakan dari segmen lainnya.
· Strategi
Bauran Pemasaran
Manajer pemasaran merencanakan
dan mengimplementasikan semua kegiatan pemasaran yang mengalihkan produk kepada
pelanggan. Kegiatan-kegiatan ini terfokus pada rencana pemasaran, strategi
terinci untuk memfokuskan upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Manajer pemasaran bergantung pada empat komponen dasar dalam pemasaran atau
bauran pemasaran, yaitu: produk, penetapan harga, distribusi, promosi.
1)
Produk
Pemasaran dimulai dengan produk yang
dirancang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Produk adalah barang, jasa atau
gagasan yang dirancang untuk dipasarkan, untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
konsumen. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen adalah sebuah
tantangan bagi tenaga pemasaran untuk menyusun dan mengembangkan produk-produk
baru dengan mempertimbangkan faktor-faktor perubahan teknologi, perubahan
keinginan dan kebutuhan konsumen serta perubahan kondisi ekonomi. Diferensiasi
produk merupakan penciptaan produk atau citra produk yang berbeda dibandingkan
produk-produk yang telah beredar dengan maksud untuk menarik konsumen.
2) Penetapan harga
Sebuah perusahaan harus pandai dalam
memilih harga jual yang paling sesuai. Penetapan harga merupakan tindakan
penyeimbangan. Penetapan harga adalah strategi menyeleksi harga yang paling
tepat untuk menjual produk. Harga sebuah produk harus mendukung berbagai biaya,
contoh biaya operasi, biaya administrasi, biaya pemasaran, serta biaya riset
lainnya.
3)
Distribusi
Ketersediaan produk juga mengandung
makna ketersebaran produk. Jika produk tersedia di suatu outlet, itu berarti
produk tersebut terdistribusi lebih baik. Distribusi adalah bagian dari bauran
pemasaran yang mempertimbangkan cara menyampaikan produk-produk dari produsen
ke konsumen.
4)
Promosi
Promosi sudah jelas menjadi alat utama
dalam pemasaran sebuah produk. Promosi ini juga yang kemudian banyak menggerus
keuangan perusahaan demi memperkenalkan produknya ke pasar. Promosi adalah cara
yang dilakukan oleh perusahaan yang mana mengacu pada teknik-teknik
mengkomunikasikan informasi mengenai suatu produk. Iklan juga merupakan bentuk
non personal yang digunakan untuk membujuk atau memberi informasi kepada
pembeli mengenai produk pihak yang bersangkutan.
E. MANFAAT MEMPELAJARI
PERILAKU KONSUMEN
Dalam pasar yang semakin intensif
tingkat persaingannya, tuntutan konsumen yang semakin tinggi
dan sangat ingin diperlakukan secara khusus, pemahaman akan konsumen begitu
tinggi. Untuk itu sangatlah dibutuhkan pengetahuan tentang perilaku konsumen
demi memuaskan konsumen dan memenangkan persaingan.
Pemahaman terhadap perilaku konsumen
sangat bermanfaat untuk kepentingan penyusunan strategi dan bauran pemasaran.
Melalui pemahaman terhadap psikografis konsumen dan juga perilaku penggunaan,
pemasar dapat melakukan segmentasi berdasarkan variabel tersebut. Berdasarkan
sikap konsumen, pemasar dapat menyusun strategi promosi, khususnya iklan secara
tepat.
Alasan mempelajari perilaku konsumen
dapat diiktisarkan sebagai berikut:
1. Analisis konsumen menjadi dasar bagi
manager pemasaran. Hal ini membantu menajer dalam:
a. menyusun bauran pemasaran.
b. Segmentasi
c. defferensiasi dan product positioning.
d. menyediakan dasar analisisi lingkungan
e. mengembangkan riset pemasaran.
2. Analisis konsumen memainkan peranan
kritis dalam pengembangan kebijakan publik.
3. Pengetahuan mengenai perilakuk konsumen
mengembangkan kemampuan konsumen untuk menjadi konsumen yang lebih efektif.
4. Analisis konsumen memberikan pengetahuan
tentang perilaku manusia.
a. Studi perilaku konsumen memberikan 3
jenis informasi, yaitu:
b. Orientasi konsumen.
c. Fakta mengenai perilaku pembelian.
d. Teori yang membimbing dalam proses berfikir.
Kerangka
Analisis Perilaku Konsumen
Teori perilaku menyatakan bahwa perilaku
adalah fungsi individu dengan lingkungan. Demikian juga dalam model perilaku
konsumen, keadaan lingkungan dan individu yang bersangkutan memegang peranan
penting dalam menentukan perilakunya.
Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong
(1996) keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor
kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli.
a. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan pengaruh paling
luas dan dalam pada perilaku konsumen. Perusahaan harus mengetahui peranan yang
dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah
penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya
merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang
dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting
lainnya.
Setiap kebudayaan terdiri dari
sub-budaya – subbudaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan
sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat
dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan,
kelompok ras, area geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting
dan pemasar sering kali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan
dengan kebutuhan konsumen. Kelas-kelas sosial adalah masyarakat yang relatif
permanen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara
hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa.
Kelas sosial bukan ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan,
tetapi diukur dari kombinasi pendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan
variable lain
b. Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh
faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta peranan dan status sosial
konsumen. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok
yang mempunyai pengaruh langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih
yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama. Keluarga dapat
pempengaruhi perilaku pembelian. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen
yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung
pada produk, iklan dan situasi. Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok
selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap
kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. Setiap peran membawa
status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
c. Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi
oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan,
situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa
penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup
psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi
tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Pekerjaan mempengaruhi barang dan
jasa yang dibelinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok
pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa
tertentu. Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk. Situasi
ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya,
stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang
mudah dijadikan uang ). Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang
diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup
menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan
lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial
seseorang.
Kepribadian adalah karakteristik
psikologis yang berada dari setiap orang yang memandang responnya terhadap
lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel
yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis- jenis
kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara
jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merek.
d. Faktor Psikologis
Pemilihan barang yang dibeli seseorang
lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologis, yaitu motivasi,
persepsi, pengetahuan serta kepercayaan. Motivasi merupakan kebutuhan yang
cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan
kebutuhan tersebut. Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul
dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa
tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu
kebutuhan yang timbul dari keadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan untuk
diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima. Persepsi didefinisikan
sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan
informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.
Orang dapat memiliki persepsi yang
berbeda-beda dari objek yang sama karena adanya tiga proses persepsi:
•
Perhatian yang selektif
•
Gangguan yang selektif
•
Mengingat kembali yang selektif
Pembelajaran menjelaskan perubahan dalam
perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sedang kepercayaan merupakan
suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.
e. Faktor Marketing Strategy
Merupakan variabel dimana pemasar
mengendalikan usahanya dalam memberi tahu dan mempengaruhi konsumen.
Variabel-variabelnya adalah :
•
Barang,
•
Harga,
•
Periklanan dan
•
Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan.
Pemasar harus mengumpulkan informasi
dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan
pemasaran. Pemasar memberikan informasi kepada organisasi pemasaran mengenai
kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merek, dan sikap terhadap
pilihan merek. Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada
konsumen. Ketika konsumen telah mengambil keputusan kemudian evaluasi pembelian
masa lalu, digambarkan sebagai umpan balik kepada konsumen individu. Selama
evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan pola pengumpulan informasi
mungkin berubah, evaluasi merek, dan pemilihan merek. Pengalamn konsumsi secara
langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan membeli merek yang sama lagi.
Panah umpan balik mengarah kembali
kepada organisasi pemasaran. Pemasar akan mengiikuti rensponsi konsumen dalam
bentuk saham pasar dan data penjualan. Tetapi informasi ini tidak menceritakan
kepada pemasar tentang mengapa konsumen membeli atau informasi tentang kekuatan
dan kelemahan dari merek pemasar secara relatif terhadap saingan. Karena itu
penelitian pemasaran diperlukan pada tahap ini untuk menentukan reaksi konsumen
terhadap merek dan kecenderungan pembelian dimasa yang akan datang. Informasi
ini mengarahkan pada manajemen untuk merumuskan kembali strategi pemasaran ke
arah pemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih baik.
BAB
III
PENUTUP
Dalam pasar yang
semakin intensif tingkat persaingannya, tuntutan konsumen yang semakin tinggi
dan sangat ingin diperlakukan secara khusus, pemahaman akan konsumen begitu
tinggi. Untuk itu sangatlah dibutuhkan pengetahuan tentang perilaku konsumen
demi memuaskan konsumen dan memenangkan persaingan.
Pemahaman
terhadap perilaku konsumen sangat bermanfaat untuk kepentingan penyusunan
strategi dan bauran pemasaran. Melalui pemahaman terhadap psikografis konsumen
dan juga perilaku penggunaan, pemasar dapat melakukan segmentasi berdasarkan
variabel tersebut. Berdasarkan sikap konsumen, pemasar dapat menyusun strategi
promosi, khususnya iklan secara tepat.
Dalam upaya untuk lebih memahami
konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen,
perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki
kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi,
psikografi, dan perilaku.
DAFTAR
PUSTAKA
http://himamika09.blogspot.com/2009/03/konsep-perilaku-konsumen.html.Diakses
tanggal 8 maret 2017.
Hamidah. Perilaku Konsumen Dan
Tindakan Pemasaran. library.usu.ac.id. Diakses 9 maret 2017.
Engel, James F, BlackWell Roger D,
Miniard Paul W..1994. Perilaku Konsumen Jakarta.Binarupa Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar