MAKALAH
PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS
Disusun oleh :
ALAIKA AL CHASBY (141403003)
EKONOMI SYARIAH SEMESTER 6
FAKULTAS
EKONOMI SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA TEGAL
TAHUN AJARAN 2017
BAB
1
PENDAHULUAN
Perencanaan merupakan salah
satu empat fungsi manajemen yang penting dan saling terkait satu sama lain.
Berbicara tentang perencanaan, kita dihadapkan pada pertanyaan apakah suatu
rencana berjalan dengan baik atau tidak. Pertanyaan mendasar ini kiranya aktual
diajukan manakala kita melihat realitas keseharian yang menunjukkan banyaknya
kegagalan akibat perencanaan yang salah dan tidak tepat. Kesalahan perencanaan
dapat berada pada awal perencanaan itu sendiri ataupun pada saat proses
perencanaan itu berlangsung. Banyak perencanaan yang gagal gara-gara apa yang
direncanakan tersebut tidak mempunyai pijakan yang relevan dengan kondisi
sosial budaya masyarakat.
Rencana strategis
perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh,
memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya
dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai
kemungkinan keadaan lingkungan. Juga merupakan sebuah alat manajemen yang
digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi di
masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat
digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai
10 tahun ke depan.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. PENDEKATAN PERKEMBANGAN
YANG MENGUNTUNGKAN (PROFITABLE GROWTH APPROACH)
Pendekatan ini merupakan
cara berpikir yabg paling mendasar dan merupakan pandangan yang paling
tua,dalam rangka upaya membentuk suatu rencana strategis. Cara berpikir ini
bertumpu pada upaya untuk menyusun satu program kerja yang akan mendatangkan
laba atau keuntungan yang sebesar-besarnya.
Yang dimaksud keuntungan
atau laba dalam hal ini tidak hanya bersifat mikro,akan tetapi keuntungan yang
bersifat makro yaitu yang disebut dengan "penghasilan atau
income". Bagi perusahaan yang bersifat mikro maka penghasilan atau
income itu dikenal dengan laba.
Perkembangan yang
menguntungkan akan dapat kita raih apabila kita dapat mewujudkan adanya"
Keseimbangan yang Menguntungkan". Keseimbangan tersebut adalah
merupakan keseimbangan antara "Sarana dan Resources" yang kita miliki
dengan "Lingkungan atau Environment" yang kita hadapi.
Untuk mewujudkan keseimbangan tersebut kita
dapat melakukan langkah-Langkah sebagai berikut:
1.Analisis Terhadap Kondisi Lingkungan
Masyarakat
Analisis ini merupakan
analisis terhadap faktor Eksternal yaitu lingkungan masyarakat kita. Analisis
ini seringkali disebut sebagai "Environmental Scanning".
Dalam analisis ini kita
mencoba untuk melihat kondisi masyarakat kita dan kondisi masyarakat tersebut
akan menujukan adanya berbagai kebutuhan, keingan atau selera serta berbagai
daya beli yang berbeda antara lapisan masyarakat antara yang satu dengan yang
lainnya, sehingga menimbulkan "
permintaan atau demand" terhadap berbagai macam produk untuk kebutuhan
,keinginan serta daya beli mereka.
2. Analisis Terhadap Sarana
atau Sumber Daya yang Dimiliki
Analisis ini merupakan
analisis terhadap faktor internal yang ada pada diri atau keluarga kita serta
perusahaan kita sendiri. Sumberdaya yang kita miliki seperti sumber daya
Kapital yang berupa uang atau modal, maupun kapital yang berbentuk barang
kapital berupa mesin mesin dan peralatan kerja yang kita miliki. Begitu pula
sarana atau SDM yang kita punyai ,
berapa banyak tenaga kerja kita, ketrampilab apa saja yang mereka miliki ,
Tenaga manajerial apa saja yang sudah di kuasai dan sebagainya.
3. Mengidentifikasi Adanya
Ketidakseimbangan
Apabila suatu perusahaan
mengalami ketidakseimbangan maka hal itu dapat dikatakan bahwa perusahaan
tersebut mengalami gangguan kesehatan atau sakit. Baik sakit karena terlalu
besar sarana ketimbang permintaan atau sebaliknya.
Ciri-ciri perusahaan yang mengalami kelebihan
sarana ketimbang permintaannya adalah:
a) Persediaan
barang digudang menumpuk (Overstock)
b) Banyak
mesin yang menganggur (Idly Capasity)
c) Kelebihan
modal atau dana yang tersedia
d) Banyak
tenaga kerja yang pengangguran ( Unemployment)
e) Semangat
Kerja Karyawan menjadi Lesu
f) Keadaan
pasar atau pemasaran terasa sepi
g) Perputarab
tenaga kerja yabg terlampau lambat dan sebagainya.
Sebaliknya apabila suatu
perusahaan mengalami keadaan yang mana permintaan terlampau besar ketimbang
sarana produksi yang dimiliki perusahaan ,maka akan timbul berbagai gejala
antara lain:
a) Banyak
order yang tak terlayani (Overdemand)
b) Sering
terjadi Kerusakan Produk
c) Sering
terjadi kerusakan kerja (K3-jelek)
d) Sering
terjadi kerusakan mesin
e) Sering
terjadi adanya penundaan penyelesaian pekerjaan
f) Kekurangan
modal atau dana
g) Perputaran
modal kerja yang terlampau cepat.
4.
Menyusun Rencana Strategid untuk Menyeimbangkan
Setelah kita dapat
mewujudkan keseimbangan antara sarana produksi kita dengan masyarakat dan kita
neraih keberhasilan serta keuntungan yang tinggi .namun kita tetap waspada
dengan 3 macam kondisi yang dapat mengganggu keseimbangan , yaitu:
1. Dinamika
Lingkungan
2. Sengaja
dirusak oleh pesaing ( Dinamika Persaingan)
3. Tidak
ada sesuatu yang cocok untuk semua orang (Dinamika Pasar).
2.
PENDEKATAN SWOT
Kata SWOT merupakan
perpendekan dari Strengths,Weaknesses, Opportunities,dan Treaths, yang di
terjemahkan menjadi ; Kekuatan,Kelemahan ,Peluang,dan Ancaman. Terjemahan
tersebut sering di singkat menjadi "KEKEPAN".
Manfaat
Analsis SWOT
Metode analisis SWOT
merupakan metode analisis yang paling dasar dalam melakukan analisis strategi,
yang bermanfaat untuk mengetahui suatu permasalahan ataupun suatu topik dari 4
empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisis ini biasanya berupa arahan ataupun
rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan suatu
perusahaan tau organisasi dari segi
peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan yang dimiliki dan juga
menghindari berbagai ancaman yang terjadi.
Jika digunakan dengan baik
dan benar, maka analisis ini akan dapat
digunakan untuk membantu melihat sisi-sisi yang terabaikankan atau tidak
terlihat dari sebuah perusahaan atau organisasi. Dari uraian diatas tadi,
analisis SWOT adalah instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi
dalam manajemen perusahaan atau organisasi . Analisis ini berperan sebagai alat
untuk meminimalisir kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam suatu
perusahaan atau organisasi serta menekan dampak dari ancaman yang timbul dan
harus dihadapi.
1. Aspek Global
Dalam aspek global ini kita harus mengetahui
SWOT atau KEKEPAN kita yang berkaitan dengan aspek global, aspek yan bersifat
garis besar, yang kadang-kadang bersifat internasional serta tidak jarang
bernuansa religius. Aspek global ini sangat berkaitan dengan “Misi” dan
“Visi”yang harus dikembangkan oleh perusahaan kita.
2. Aspek Strategis
Aspek strategi ini merupakan penjabaran yang
lebih rinci kedalam rencana kerja yang lebih bersifat jangka menengah (biasanya
5 tahunan) guna merealisasikan apa yang sudah dirumuskan oleh rencana global di
atas. Dalam tahap strategis ini kita harus mampu untuk memikirkan berbagai
alternatif strategi yang mungkin dapat kita lakukan untuk merealisasikan
rancangan global, dengan tetap memperhatikan SWOT yang ada pada organisasi.
3. Aspek Operasional
Aspek operasional merupakan aspek yang
bersifat jangka pendek atau tahunan, atau bahkan kurang dari setahun. Rencana
operasional ini akan menjabarkan secara operasional serta rinci terhadap rencan
strategis. Operasionalisasi terhadap strategi yang dipilih dan ditetapkan harus
ditindak lanjuti dalam bentuk keterampilan atau keahlian yang harus dikuasai,
bentuk-bentuk latihan yang harus dilaksanakan, alat-alat macam
3. PENDEKATAN SISTEM (SYSTEM APPROACH)
Pendekatan ini merupakan
pendekatan yang menitikberatkan pada pengertian sistem dan kemudian
mengembangkannya untuk membentuk perencanaan strategis.
Setiap sistem akan selalu
memiliki berbagai input atau komponen yang secara garis besar dapat dibagi
mrnjadi 3 macam yaitu: Input Dasar (Raw Input), Input Perlengkapan(Instrumental
Input), Input Lingkungan ( Enviromental Input). Ketiga input tersebut akan
berinteraksi dalam suatu proses dan proses tersebut akan mentransformasikan
berbagai input tadi menjadi output. Perlu diketahui sistem terdiri dari 2 macam
yaitu:
1. Sistem
Tertutup
Adalah sistem yang mana
dalam sistem itu proses interaksi antarkomponen-komponen tadi hanya terjadi
dalam sistem itu sendiri dan tidak di pengaruhi faktor lain dari luar
2. Sistem
terbuka
Adalah sistem yang proses
interaksi antarinput-input tersebut akan dipengaruhi oleh faktor lain dari luar
sebagai akibat pengaruh dari luar maka sisten itu akan memiliki sifat
"self regulation" atau mengatur dirinya sendiri.
Penyusunan rencana strategis Kita dapat
mengikuti jalan fikiran penyusunan
rencana yang menggunakan pendekatan sistem terbuka atau tertutup. Pola
pikir tersebut menimbulkan 2 macam rencana strategis
1) Input
Planning
Sebuah perencanaan yang
mendasarkan diri dan bertumpu pada masalah penyediaan inputnya.
2) Output
Planning
Dalam output planning kita
nendasarkan diri pada produk atau output yang akan kita hasilkan.
4.
PENDEKATAN KESENJANGAN PERENCANAAN(PLANNING GAP)
Pendekatan kesenjangan
perencanaan (Planning Gap) adalah sebuah alat analisis sederhana yang dapat
membantu mengidentifikasi kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi
masa depan yang ingin dicapai, beserta
tugas-tugas yang harus dipenuhi untuk menutup kesenjangan ini. Perencanaan ini
yang pada hakikatnya merupakan perencanaan strategis jangka panjang. Pendekatan
ini dimulai dari cara berpikir yang tradidional didalam melakukan perencanaan
dan dikembangkan dengan cara berfikir yabg lebij maju ,lebih dinamis serta
lebih proaktif.
1.
Perencanaan
Generasi Pertama (First Generation Planning)
Cara berfikir yang tradisional pada umum nya
dilakukan dengan membuat "proyeksi masa depan" yang akan dihadapi
suatu perusahaan. Dengan melihat data-data tentang kondisi yang dialami perusahaan
selama ini, maka kita akan dapat membuat proyeksi masa depan dari perusahaan
tersebut.
2.
Perencanaan
Generasi Kedua (Second Generation Planning)
Kita harus mengubah dan membuat cara pandang
lebih maju dan lebih dinamis. Dalam hal ini dibutuhkan semangat kerja yang
dinamis serta proaktif agar masa depan
kita dapat kita bentuk ,perbqiki dan tingkatkan dengan berbagai upaya.
Cara
mengisi kesenjangan perencanaan
Kesenjangan yang terjadi antara generasi
pertama dab kedua harus kita isi dengan 3 aspek yaitu:
1)
Hi
Tech
Dengan memanfaatkan Teknologi tinggi atau
High Technology progaram kita tidak mudah untuk di tiru oleh pesaing kita apa
bila itu terjadi teknologi tinggi itu akan melindungi bisnis kita dari serangan
pesaing kita.
2)
Hi
Touch
Merupakan upaya untuk membubuhkan adanya
sentuhan sentuhan halus , artistik , estetika yang tinggi. Terhadap produk kita
yang sudah dihasulkan dengan teknilogi yang tinggi maka keduanya merupakan
jaminan atas keverhasilan bagi bisnis kita
3)
Hi
Tought
Merupakan upaya untuk memberikan unsur "Filolosofi tinggi" terhadap produk
yang kita hasilkan.
Dalam menyudun Rencana
Strategis di perlukan 3 bekal antara lain:
a)
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK)
b)
Kreativitas
c)
Imam
dan Taqwa ( IMTAQ)
Adapun bentuk kegiatan yang kita rancang
untuk mengisi GAP tersebut dalam dunia bisnis dapat di bagi menjadi 3 macam
kegiatan dari yang yang paling mudah sampai yang paling sulit serta resikonya
tinggi, antara lain :
1)
Pasar
Baru (New Market)
Merupakan upaya paling mudah dan kecil resiko
kegagalannya untuk mengisi GAP Dengan
mencari pasar baru.
2)
Produk
Baru (New Market)
Penciptaan produj baru merupakan tingkat
sulit dan resiko gagalnya tinggi, oleh karena itu maka upaya ini harus dilakukan
dengan mengadakan penelitian dan pengembangan ( Litbang) atau Research and
Developement(R&D) yang lebih cermat agar tidak mengalami kegagalan.
3)
Bisnis
Baru ( New Business)
Merupakan upaya yang paling sulit serta
resikonya tinggi, mengembangkan bisnis baru
lebih sulit di bandingkan penciptaan produk baru.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Rencana strategis
perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh,
memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya
dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai
kemungkinan keadaan lingkungan.
Dalam penyusunan rencana strategis terdapat 4
macam pendekatan yaitu:
1.
Pendekatan
perkembangan yang menguntungkan ( Profitable Growth Approach)
2.
Pendekatan
SWOT
3.
Pendekatan
Sistem (System Approach)
4.
Pendekatan
Kesenjangan Perencanaan (Planning GAP)
DAFTAR
PUSTAKA
Drs.
H. Indrio Gitosudarmo,M.com. 2001. Manajemen Strategis. Yogyakarta : PT. BPFE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar