MAKALAH
POTENSI BISNIS DAN
STRATEGIS PENGUASAANYA
Disusun oleh :
KHOERUNNISA
( 141403010 )
EKONOMI
SYARIAH SEMESTER 6
FAKULTAS
EKONOMI SYARIAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA TEGAL
TAHUN
AJARAN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam memilih sebuah bisnis yang menuju sukses, dibutuhkan
analisa potensi atau biasa disebut analisa pasar. Analisa yang dilakukan adalah
memgidentifikasi pasar itu sendiri. Mengidentifikasi pasar biasanya akan timbul
pertanyaan “ what bussines are we in ?”. maksudnya adalah ingin mengetahui
tentang kita bergerak dibidang apa .
Sebuah potensi bisnis byang dianalisa akan membuat sebuah
perusahaan dapat menyegmentasi pasar akan dikuasai sehingga dapat tahu mana
strategi yang cocok untuk tiap segmen. Hal ini akan menguntungkan perusahaan.
Selain analisa potensi bisnis, hal yang dibutuhkan dalam
sebuah perusahaan orang-orang yang memiliki sikap kewirausahaan sehingga antara
potensi bisnis yang ada bisa ditunjang oleh sumber daya manusia yang benar yang
akan membuat sebuah perusahaan itu akan terus maju.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Identifikasi Potensi Bisnis
Pengusaha haruslah mengenal potensi bisnisnya dengan baik
agar dapat memenuhi dan melayaninya dan kemudian menguasainya. Oleh karena itu langkah awal
dalam menjalankan bisnis kita harus melakukan analisa potensi bisnis yang
sering juga disebut analisa pasar. Dalam hal ini kita haruslah melakukan
identifikasi terhadap pasar yang kita akan layani. Apa yang merupakan pasar
atau potensi bisnis kita itu dan seberapa luas potensi tersebut serta bagaimana
perkembangan dikemudian hari. [1]
Bisnis dari segi ilmu ekonomi dipandang sebagai interaksi
antara konsumen dan produsen. Sedangkan potensi adalah kemampuan yg mempunyai
kemungkinan untuk dikembangkan. Potensi bisnis adalah kemampuan yg mempunyai
kemungkinan untuk dikembangkan dalam berinteraksi antara konsumen dan produsen.
Menjadi seorang pengusaha harus dapat mengidentifikasi
potensi bisnisnya dengan baik agar dapat memenuhi dan melayaninya lalu
menguasainya. Oleh karena itu kita harus memiliki langkah awal dalam
menjalankan bisnis yaitu dengan melakukan analisa terhadap potensi bisnis yang
sering juga disebut analisa pasar. Ditinjau dari pengertiannya pasar merupakan
sekumpulan orang dan atau organisasi yang mempunyai kebutuhan dan keinginan
yang mungkin sebagian dapat dipenuhi lewat transaksi jual beli.[2]
Identifikasi pasar ini merupakan proses yang harus
terus-menerus dijalankan terhadap hal-hal yang terjadi di dalam transaksi
bisnis baik sebelum,selama maupun sesudah terjadinya transaksi tersebut.
Proses identifikasi pasar sebenarnya tidak saja dilakukan
oleh pengusaha akan tetapi juga dilakukan oleh konsumen . dimata konsumen
analisis ini merupakan upaya untuk mencari pengusaha yang menawarkan atau
menjual barang atau produk yang sesuai dengan kebutuhan,keinginan serta daya
beli mereka. [3]
B.
Pengertian Pasar Atau Potensi Bisnis
Dari segi ilmu ekonomi pasar di pandang sebagai interaksi
antara konsumen dan produsen. Interaksi ini adalah sebagai cerminan dari proses
analisa pasar yang dilakukan oleh kedua belah pihak tersebut diatas. Dari
proses interaksi itu maka timbulah hubungan antara permintaan dan penawaran
serta harga pasar yang berlaku. Dari Interaksi antara permintaan dan penawaran
itu akan menentukan luas dan sempitnya pasar ( potensi pasar atau potensi
bisnis ) serta harga pasar .
Menurut
pandangan Ilmu Ekonomi. Pasar diidentifikasikan sebagai permintaan, yaitu
jumlah produk yang dapat diserap oleh konsumen dari produk yang di tawarkan
pada tingkat harga tertentu. Dalam hal ini konsumen berperan besar dalam
menentukan jumlah produk atau penawaran melaui pengeluaran yang mereka lakukan
terhadap produk itu. Hal ini tercemin dalam pengaruh harga terhadap jumlah
penawaran serta pemintaannya.
Di
lain pihak, dari sudut pandang bisnis (pemasaran), pasar adalah tidak hanya
merupakan interaksi antara penawaran dengan permintaan saja tetapi merupakan
orang-orang atau organisasi yang membutuhkan produk itu dan selanjutnya
menyangkut siapa orang atau organisasi yang membutuhkan produk tersebut beserta
bagaimana sifat-sifat mereka. Sifat-sifat tersebut kemudian dapat didorong atau
distimulir unutk membeli barang/jasa yang ditawarkannya itu. Jadi bisnisman
dalam hal ini lebih menitik beratkan pada potensi pasar atau potensi bisnis
dari pada konsumen pada saat ini saja beserta sifat-sifat yang dimiliki oleh
potensi pasar tersebut.
Dalam hal ini pasar atau potensi
pasar merupakan fungsi dari struktur penduduk (Population Patern), Kemampuan Membeli (Purchesing Power) dan Pola Konsumsi (Consumtion Patern). Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1.
Struktur penduduk meliputi orang-orang atau organisasi yang melakukan pembelian
untuk memenuhi kebutuhannya yang dapat dipisah-pisahkan menurut jenisnya.
2.
Kemampuan membeli merupakan cerminan
dari besarnya penghasilan yang dimiliki oleh seseorang.
3.
Pola konsumsi merupakan cerminan dari perilaku konsumen terhadap pengeluaran yang dilakukannya. Pola
konsumsi ini sangat dipengaruhi oleh gaya hidup (life style), sikap hidup, faktor-faktor psikologis, sosiologis
maupun kebudayaan.
Analisa
pasar haruslah mengidentifisir kekuatan-kekuatan khusus dari ketiga faktor
tersebut di atas yang akan berlangsung pada setiap kondisi pasar. Potensi pasar
ini diperhitungkan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut :
Keterangan :
M = Potensi
pasar
N = Jumlah
penduduk yang memeliki kebutuhan akan prodak tertentu
U = Jumlah
kebutuhan per orang
P = Harga rata –
rata per unit produk[4]
Tujuan
Identifikasi Pasar
Tujuan Identifikasi pasar meliputi:
- Menentukan pasar apa yang sedang atau akan dilayani. Dapat diidentifikasi lewat penentuan kebutuhan apa dan siapa yang akan dilayani.
- Menentkan dimana lokasi tempat tinggal dari orang atau organisasi yang membutuhkan produk yang dipasarkannya.
- Seberapa luas jumlah potensi pasar serta estimasi pasar yang dilayaninya.
- Menentukan sifat-sifat dan karakteristik dari pasar tersebut.
Karakteristik
pasar berupa kesenangan, kebiasaan, tradisi, gaya hidup, budaya, serta tujuan
dalam pemenuhan kebutuhannya.
Tujuan
pertama, kedua, ketiga akan menghasilkan gambaran tentang potensi serta
estimasi luas pasar yang dilayaninya. Sedang tujuan keempat menggambarkan
sifat-sifat pasar, pengelompokan/segmentasi pasar serta target pasar yang akan
menjadi sasarannya.[5]
Penguasaan Pasar
Pasar atau Potensi Bisnis memiliki sifat yang berbeda-beda,
maka dari itu pengusaha harus mengetahui tentang segmentasi pasar, Segmentasi
pasar merupakan usaha untuk mengkelompok-kelompokan pasar dari pasar yang
bersifat heterogen kedalam bagian pasar yang memiliki sifat homogen. Agar dalam
segmentasi pasar kita dapat efektif maka ada beberapa syarat dalam melakukan
segmentasi yaitu :
1. Tingkat kesamaan yang relatif tinggi
di antara sesama segmen
2. Tingkat kelainan (daya beda) yang
relative tinggi dengan segmen yang lain.
3. Jumlahnya haruslah cukup berarti.
4. Haruslah bersifat operasional. Hal
ini berarti bahwa upaya segmentasi itu
harus dapat membedakan masing-masing segmen.
Tiga
Jenis Strategi
1. Strategi
satu sasaran ( single target )
Dalam hal ini pengusaha memilih salah satu segmen yang di
pandang paling potensial dan kemudian dijadikannya sebagai sasaran atau target
untuk di layaninya dengan marketing mixnya. setrategi ini di sebut concentrated marketing
2.
Strategi
sasaran ganda (multy targets)
Disini pengusaha memiliki beberapa segmen untuk dilayaninya
tetapi dengan strategi yang berbeda terhadap segmen yang berbeda. Strategi ini
disebut differentiated marketing.
3. Strategi kombinasi sasaran (combine targets)
Dalam hal ini pengusaha mengkombinasikan beberapa segmen
menjadi satu segmen yang luas sebagai sasarannya dan kemudian mengatur strategi
untuk segmen pasar yang luas tersebut. Strategi ini disebut undifentiated marketing.
Strategi apa yang sebaiknya dipilih, hal ini tergantung dari
duan hal yaitu:
1. jangkauan sarana pruduksi yang
dimiliki perusahaan
C.
Sifat-Sifat
Pasar
Tentang sifat-sifat pasar maka
dapatlah kita pikirkan bahwa pasar pada hakekatnya adalah orang-orang. Kita
tahu bahwa orang adalah sangat beraneka ragam sifat-sifatnya sehingga dapat
dikatakan bahwa didunia ini tidak ada satupun manusia ini yang sama, sekalipun
dia itu kembar. Disamping keanekaragaman tsb kita dapat
mengkelompok-kelompokkan manusia menurut sifat-sifatnya atau ciri-cirinya.
Usaha untuk mengkelompokkan pasar
yang heterogen itu disebut “segmentasi pasar”. Masing-masing kelompok yang
homogen itu disebut segmen pasar tertentu atau sering pula disebut sel pasar
(market cell).[7]
Dengan segmentasi pasar maka
pengusaha akan dapat melihat sifat-sifat dan masing-masing kelompok/segmen/sel
pasar tertentu itu yang berbeda dengan segmen/sel pasar yang lain, meskipun
masih dalam satu cabang industri atau satu jenis produk tertentu. Pengusaha
dapat mengkonsentrasikan diri pada salah satu segmen pasar tertentu saja dan
kemudian melayaninya secara sempurna atau lebih sempurna dari pada
pesaing-pesaingnya.
Dengan demikian maka dia akan
memperoleh citra/nama baik atau yang disebut “ patronage motive” dari konsumennya
sehingga dia akan dapat menduduki posisi persaingan yang lebih baik
(competitive advantage). Pengusaha macam ini merupakan pengusaha yang
menentukan target pasar atau yang disebut “target marketing”Di
samping keanekaragaman tersebut kita dapat mengkelompok-kelompokkan manusia
menurut sifat-sifatnya atau ciri-cirinya yangsama yang dimiliki oleh kelompok
tertentu yang berbeda dengan sifat/ciri – ciri dari kelompok manusia yang lain.
Dengan segmentasi pasar
itu maka pengusaha akan dapat melihat sifat-sifat dari masing-masing
kelompok/segmen/sel pasar tertentu itu yang berbeda dengan segmen/sel pasar
yang lain, meskipun masih dalam satu cabang industri atau satu jenis produk
tertentu (misalnya dalam contoh dimuka, mobil sedan).
Pengusaha dapat
mengkonsentrasikan diri pada salah satu segmen pasar tertentu saja dan kemudian
melayaninya secara sempurna atau lebih sempurna dari pada pesaingpesaingnya.
Dengan demikian maka dia akan memperoleh citra/nama baik atau yang disebut
“patronage motive” dari konsumennya sehingga dia akan dapat menduduki posisi
persaingan yang lebih baik (competitive advantage). Pengusaha macam ini
merupakan pengusaha yang menentukan target pasarnya atau yang disebut “target
marketing”.[8]
D.
Segmentasi
Pasar
Untuk menentukan target marketing sebaiknya
kita memilih satu segmen pasar yang cukup potensial dan kemudian kita buat
analisa pasar yang lebih terperinci tentang motif, kebutuhan, keinginan, sikap,
tingkah laku, pengaruh kelompok, serta pengaruh kebudayaan yang mempengaruhi
pembelian mereka. Agar lebih efektif, sebaiknya kita menggunakan alat tertentu
untuk sasaran tertentu dan dengan alat yang lain untuk sasaran yang lain.
Kaitan antara dasar segmantasi
dengan politik pemasaran dapat kita ketahui dengan dasar segmentasi geografis
dan demografis, politik pemasaran yang dilakukan adalah distribusi dan promosi.
Sedangkan dengan dasar segmentasi tingkah laku, gaya hidup, kebutuhan,
kegunaan, pola konsumsi, kelompok social dan kebudayaan dapat digunakan politik
pemasaran produk, harga, promosi dan distribusi.
Ada beberapa dimensi yang sering digunakan konsumen sebagai
dasar segmentasi pasar, antara lain:
1. geografis
a. daerah : Yogya, Solo, Semarang, dlsb.
b. daerah administrasi : kota, desa, pinggiran kota, dlsb.
2. demografis
a. umur
b. jenis kelamin
c. jumlah anggota keluarga
d. siklus kehidupan keluarga
e. penghasilan
f. pekerjaan
g. pendidikan
h. agama
i. keturunan
3. gaya hidup (life style)
-modern, tradisional, kuno, profesional
4. status sosial
-pemimpin masyarakat, pendidik, golongan sosial menengah,
tinggi, rendah,dlsb.
5. manfaat yang didambakan
-pelenyap
sakit kepala, pemutih gigi, pencegah rusak gigi, pencegah keropos gigi,pelindung
gusi,dlsb
6. pola konsumsi
-pecandu, pemborong[9]
E.
Strategi Penguasaan Pasar
Suatu
aspek yang paling penting dalam melaksanakan segmengtasi pasar adalah aspek
operasional, hal ini berarti bahwa kita harus menghindarkan diri dari dimensi
yang tidak dapat dilaksanakan. Agar supaya operasional, pada umumnya haruslah
dipergunakan segmengtasi atas dasar demografis (kependudukan) seperti umur,
jenis kelamin, daerah, penghasilan keluarga dan sebagainya informasi
kependudukan semacam itu sangat mudah memperoleh dan sangat berguna terutama
dalam hal promosi dan distribusi. Setelah duketahui bahwa pasar yang di hadapi
dapat dibagi-bagi ke dalam beberapa bagian (segmen), maka pengusaha dapat
memilih beberapa strategi yang mungkin dilakukan terhadap keadaan tersebut.
Pada dasarnya ada 3 strategi yaitu :
1. Strategi Satu Sasaran (Single
Target)
Dalam
hal ini pengusaha memilih salah satu segmen yang dipandang paling potensial dan
kemudian dijadikannya sebagai sasaran atau target untuk dilayaninya dengan
markering mixnya. Strategi ini di sebut Concentrated Marketing.
2. Strategi Sasaran Ganda ( Multitarget
)
Disini
pengusaha memiliki 2 atau beberapa bahkan mungkin semua segmen untuk
dilayaninya akan tetapi dengan cara pelayanan atau strategi yang berbeda
terhadap segmen yang berbeda pula. Jadi dalam hal ini pengusaha melakukan strategi
yang berbeda terhadap segmen yang berbeda. Strategi ini disebut “
Differentiated Marketing “.
3. Strategi Kombinasi Sasaran ( Cobine
Target )
Dalam
hal ini pengusaha mengkombinasikan atau menyatukan beberapa segmen menjadi satu
yang luas sebagai sasarannya dan kemudian mengatur strategi untuk segmen pasar
yang luas tersebut. Hal ini pada umumnya dilakukan oleh pengusaha atas dasar
pertimbangan ongkos, skala produksi yang ekonomis, atau karena perusahaan tidak
memiliki dana atau sasaran produksi yang
cukuop untuk melyani masing-masing segmen dengan pelayanan atau strategi yang
berbeda.[10]
Sasaran
Pasar
Dengan
mengenal faktor-faktor pengusaha dapat melaksanakan kegiatan yang dimiliki oleh
sasaran pasar tersebut, sehingga dapat mendorong mereka membeli produknya.
Faktor-faktor penentu pembelian digolongkan menjadi :
- Faktor pribadi
- Faktor kelompok
- Faktor lingkungan sosial
- Faktor budaya
Dalam hal
ini pengusaha memberikan perlakuan, penyajian, penyampaian dan pelayanan yang
berbeda terhadap segmen pasar yang berbeda. Pengusaha yang tidak atau belum
membedakan pasar itu pada umumnya disebabkan oleh dua hal :
- Dasar orientasi masih pada orientasi produksi
- Pengusaha sebenarnya tahu akan adanya perbedaan pasar tersebut akan tetapi karena keterbatasan sarana yang dimilikinya maka dia belum memperlakukan pelayanan yang berbeda terhadap pasar yang berbeda.[11]
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengusaha haruslah mengenal potensi bisnisnya dengan baik
agar dapat memenuhi dan melayaninya dan kemudian menguasainya. Menjadi seorang pengusaha harus
dapat mengidentifikasi potensi bisnisnya dengan baik agar dapat memenuhi dan
melayaninya lalu menguasainya. Oleh karena itu kita harus memiliki langkah awal
dalam menjalankan bisnis yaitu dengan melakukan analisa terhadap potensi bisnis
yang sering juga disebut analisa pasar.
Potensi
pasar ini diperhitungkan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut :
Keterangan:
Keterangan:
M = Potensi
pasar
N = Jumlah
penduduk yang memeliki kebutuhan akan prodak tertentu
U = Jumlah
kebutuhan per orang
P = Harga rata –
rata per unit produk
DAFTAR
PUSTAKA
Drs. H. Indrio Gitosudarmo,M.com.2001.
Manajemen Strategis.Yogyakarta : PT. BPFE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar